- tvOnenews/Abdul Gani Siregar
Menlu Sugiono Desak ASEAN-Uni Eropa Hentikan Retorika, Wujudkan Kerja Sama Konkret Indo-Pasifik
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menegaskan bahwa Kemitraan Strategis ASEAN–Uni Eropa (UE) tidak boleh berhenti pada wacana dan harus segera melahirkan kerja sama konkret yang berdampak nyata bagi stabilitas kawasan.
Pernyataan itu disampaikan dalam ASEAN-EU Ministerial Luncheon di sela rangkaian EU Indo-Pacific Ministerial Forum, di Brussels, Belgia.
“Kita tidak boleh berhenti pada diskusi tentang penyelarasan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dan EU Strategy for Cooperation in the Indo-Pacific. Yang lebih penting adalah mewujudkan kerja sama yang konkret,” tegas Menlu, dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/11/2025).
Indonesia, sebagai penggagas sekaligus motor utama AOIP, kembali menekankan pentingnya visi strategis tersebut bagi arsitektur keamanan dan kesejahteraan kawasan.
AOIP dirancang untuk menjaga Indo-Pasifik tetap damai, stabil, dan sejahtera melalui pendekatan inklusif, sekaligus menjadi respons konstruktif terhadap dinamika rivalitas kekuatan besar yang kian mempengaruhi kawasan.
Selain menekankan implementasi AOIP, Sugiono mendorong percepatan penandatanganan Indonesia–EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
Ia menilai kesepakatan ini akan membuka ruang perdagangan yang lebih luas di tengah tren proteksionisme global.
Menlu Sugiono turut memanfaatkan forum tingkat menteri tersebut untuk menyerukan perhatian terhadap kondisi kemanusiaan di Palestina.
Di hadapan para Menteri Luar Negeri negara anggota ASEAN dan Uni Eropa, ia kembali menegaskan perlunya dukungan internasional terhadap solusi dua negara.
Pertemuan ASEAN–UE kali ini berlangsung menjelang usia ke-50 kemitraan kedua kawasan pada 2027.
Momentum tersebut menjadi penanda pengakuan atas peran ASEAN dalam tatanan regional Indo-Pasifik sekaligus menegaskan komitmen kedua pihak memperkuat hubungan dan kemitraan strategis di tengah dinamika global yang terus berubah. (agr/rpi)