news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi Bitcoin.
Sumber :
  • tvOnenews.com/Wildan Mustofa

Harga Bitcoin Terjun ke US$86.000! Penurunan Terdalam 7 Bulan, The Fed Hingga ETF Ritel Jadi Biang Kerok?

Bitcoin jatuh ke US$86.000, level terendah 7 bulan. Tekanan datang dari kebijakan The Fed, outflow ETF, hingga aksi jual mid-cycle wallet.
Jumat, 21 November 2025 - 16:44 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com – Pasar kripto kembali bergolak. Bitcoin (BTC), aset kripto terbesar di dunia, terjun bebas hingga menyentuh level US$86.000, titik terendah sejak April 2025. Koreksi tajam ini menandai tekanan besar yang datang dari sentimen global, kebijakan The Federal Reserve, hingga pergerakan dana investor ritel di ETF kripto.

Data CoinGecko pada Jumat (21/11/2025) menunjukkan Bitcoin anjlok lebih dari 6% dalam 24 jam, bergerak turun dari area US$92.000 ke sekitar US$86.100. Koreksi tersebut menyeret kapitalisasi pasar BTC turun ke US$1,72 triliun, sementara nilai pasar kripto global ikut menyusut menjadi US$2,97 triliun.

Ethereum (ETH) ikut terpukul hingga berada di kisaran US$2.800, anjlok sekitar 6% dalam sehari. Aset besar lainnya seperti BNB, XRP, dan Solana (SOL) juga mengalami penurunan di antara 4% hingga 6%.

Derivatif Kacau, Likuidasi Capai US$831 Juta

Di pasar derivatif, tekanan jual semakin terasa. CoinGlass mencatat likuidasi mencapai US$831 juta dalam 24 jam terakhir. Menariknya, posisi long mendominasi dengan kerugian lebih dari US$712 juta. Bitcoin dan Ethereum menjadi dua aset dengan dampak likuidasi terbesar, menunjukkan banyak trader yang terjebak di puncak harga sebelum koreksi semakin dalam.

Kebijakan The Fed Mendadak Hawkish, Sentimen Makro Memburuk

Salah satu pemicu terbesar kejatuhan Bitcoin berasal dari perubahan sikap The Federal Reserve. Forbes melaporkan (20/11/2025) bahwa pelaku pasar sebelumnya mengantisipasi pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat. Namun, pernyataan terbaru pejabat The Fed menyebutkan inflasi masih terlalu tinggi sehingga pemangkasan kemungkinan ditunda.

Data CME FedWatch memvalidasi sinyal tersebut. Hanya 37,6% pelaku pasar yang memperkirakan penurunan suku bunga 25 bps pada Desember. Sebaliknya, 62% lebih memperkirakan suku bunga tetap. Sebelumnya, peluang kedua skenario ini relatif seimbang.

Pudarnya ekspektasi pemangkasan suku bunga membuat investor memilih “mengurangi risiko”. Bitcoin, yang digolongkan sebagai aset berisiko tinggi, langsung menjadi sasaran aksi jual. Ketidakpastian global ini mempercepat tekanan di pasar spot maupun derivatif.

Investor Ritel Jualan Besar-Besaran di ETF Kripto

Tidak hanya faktor makro, aksi jual besar-besaran dari investor ritel juga menjadi penyebab utama koreksi pasar kripto. Menurut laporan The Block, analis JPMorgan menyebut tekanan terbesar pada November 2025 justru berasal dari investor non-kripto yang masuk lewat ETF Bitcoin dan Ethereum spot.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

18:33
03:26
01:19
10:04
07:34
28:28

Viral