- Istimewa
80 Ribu Gerai Kopdes Merah Putih akan Dibangun Seragam, Dirut Agrinas Ungkap Anggarannya Rp1,65 Miliar pe Unit
Jakarta, tvOnenews.com - Sebanyak gerai 80 ribu Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih rencananya akan dibangun dengan desain bangunan yang seragam.
Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero) Joao Angelo De Saosa Mota yang menyampaikan bahwa kebijakan ini ditetapkan untuk menjaga konsistensi kualitas sekaligus mengontrol biaya.
Menurut Joao, setiap unit gerai dibangun dengan alokasi anggaran Rp1,65 miliar. Standarisasi ini dinilai penting agar proses pembangunan dapat berlangsung lebih cepat dan merata di seluruh wilayah.
Ia menegaskan bahwa pola yang seragam juga menjadi dasar efisiensi dalam memperluas fasilitas koperasi desa yang ditargetkan mencapai 80.000 titik di seluruh Indonesia.
“Satu gedung KMP (Koperasi Merah Putih) ini kita menganggarkan Rp1.658.000.000, kurang lebih sekitar Rp2.938.000 per meter persegi untuk seluruh Indonesia. Desain ini kami lakukan dan harga yang kami desainkan ini, menurut kami itu harga yang sangat rasional karena melihat bahwa kemarin sempat ada yang melakukan untuk melakukan indeks,” ujar Joao dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa (18/11/2025).
Joao menjelaskan, rancangan standar tersebut mampu menekan kesenjangan biaya antardaerah. Penyesuaian hanya akan dilakukan untuk lokasi yang memiliki tantangan geografis atau kondisi tanah tertentu.
“Untuk tanah-tanah yang memang sudah siap nanti ketika Januari, Februari, kita akan menyesuaikan dengan kondisi desa masing-masing. Tapi kalau yang sekarang standarnya, memang kita percepatannya dengan standar yang sama dulu, dikejar dulu, nanti yang berikutnya baru kita sesuaikan,” terangnya.
Bangunan Koperasi Merah Putih berukuran 20 x 30 meter disiapkan sebagai pusat layanan terpadu. Fasilitasnya mencakup gerai toko, klinik desa, gudang pupuk, gudang kebutuhan pokok, hingga area penyimpanan gas subsidi.
Setiap koperasi juga memperoleh satu unit truk, satu mobil pickup 4x4, serta dua motor roda tiga sebagai armada operasional.
Joao menyebutkan bahwa pendekatan standardisasi turut mendukung percepatan pembangunan yang dipantau secara harian. Meski target awal 2.930 titik per hari belum tercapai, capaian pembangunan menunjukkan kemajuan yang berarti.
Dalam dua pekan terakhir, sebanyak 15.788 titik telah memasuki tahap pembangunan, atau sekitar 16,44 persen dari total rencana.
Untuk memastikan penggunaan anggaran berjalan sesuai prosedur, Agrinas mengoperasikan command center yang memantau perkembangan lapangan secara real time melalui unggahan foto pagi dan sore dari setiap lokasi. Sistem ini terhubung dengan sejumlah perguruan tinggi yang melibatkan mahasiswa teknik semester akhir sebagai bagian dari proses pengawasan.
Joao menegaskan bahwa efisiensi biaya tidak memengaruhi mutu layanan yang akan diterima masyarakat desa.
“Jadi kami melakukan beberapa strategi sehingga kita bisa segera mencapai target-target yang sudah kita siapkan dan kami setiap hari selalu melakukan mitigasi dan mengambil alih setiap masalah yang terjadi di lapangan,” imbuh Joao. (ant/rpi)