- Istimewa
Fokus Ketahanan Pangan dan Energi Nasional, Pemerintah dan Swasta Soroti Pentingnya Teknologi Geospasial di BarraSphere 2025
Jakarta, tvOnenews.com - Teknologi geospasial saat ini semakin mendapat perhatian besar untuk mendukung ketahanan pangan dan energi nasional.
PT Barrakusuma Spatial Teknologi (Barraslogi) resmi menggelar konferensi dan talkshow geospasial bertajuk BarraSphere 2025 yang menjadi ruang dialog lintas sektor untuk membahas peran teknologi spasial dalam pembangunan berkelanjutan.
Mengusung tema “The New Face of Geospatial With Integrated Automation: Economic Strengthening in Advancing Food and Energy Resilience”, acara ini berlangsung di Hotel Intercontinental Jakarta, Senin (16/9/2025).
Forum ini menghadirkan jajaran penting dari kementerian, pemerintah daerah, BUMN, sektor swasta, hingga kalangan akademisi.
Momentum ini menjadi langkah strategis Barraslogi untuk menunjukkan bagaimana teknologi geospasial tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga menjadi solusi kunci dalam mewujudkan ketahanan pangan, energi, serta pembangunan nasional yang berdaya saing.
Presiden Direktur Barraslogi, Nikma Fista Safrina, menekankan pentingnya integrasi data spasial dalam kerangka Indonesia Emas 2045.
“Melalui integrasi data spasial dan otomasi, kami ingin memperlihatkan bahwa geospasial berperan penting dalam memastikan keberlanjutan dan stabilitas pembangunan menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara Dr. Julian Ambassadur Shiddiq menyoroti pentingnya hilirisasi untuk mencapai kemandirian energi.
Kementerian Kehutanan melalui Dr. R. Agus Budi Santosa, Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan, memaparkan strategi pemulihan lahan hutan terdegradasi sebagai penopang ketahanan pangan dan energi.
Dari daerah, Sekretaris Daerah Kabupaten Badung, Bali, Dr. Ir. Ida Bagus Surya Suamba, membagikan pengalaman integrasi data spasial untuk perencanaan pembangunan berkelanjutan.
Sementara itu, sektor pertambangan diwakili PT Bukit Asam Tbk lewat Kepala Divisi Perencanaan Septyo Cholidie, yang menekankan pentingnya solusi digital dan otomatisasi dalam operasi tambang.
Perum Perhutani juga turut hadir melalui Kepala Departemen Pengembangan dan Teknologi IT, Prasetyo Herlambang.
Ia menegaskan strategi penguatan daya saing kehutanan berkelanjutan lewat manajemen aset, traceability, serta inovasi geospasial.
Dari sektor swasta global, Synspective Inc. melalui Nimas Anggarini memaparkan pemanfaatan citra radar (SAR) untuk mendukung pemantauan pertanian, energi, hingga mitigasi bencana. Kehadiran perspektif global ini memperluas wawasan mengenai penerapan teknologi geospasial di berbagai sektor strategis.