news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Penandatanganan PPTI antara KEK Industropolis Batang dan PT LBM Energi Baru..
Sumber :
  • ist

Investasi Rp1,5 Triliun, Raksasa LFP Global bakal Bangun Pusat Rantai Pasok Baterai EV di KEK Batang

KEK Industropolis Batang menandatangani Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) dengan PT LBM Energi Baru untuk proyek Lithium Iron Phosphate (LFP) dengan investasi Rp1,5 triliun.
Kamis, 11 September 2025 - 17:47 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Kabupaten Batang, Jawa Tengah, kini dipastikan akan menjadi sentral baru dalam pengembangan teknologi baterai kendaraan listrik (EV).

Hal itu terkonfirmasi setelah raksasa pemasok Lithium Iron Phosphate (LFP) global resmi menanamkan investasi jumbo di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industriopolis Batang.

Penanaman modal itu dilakukan melalui penandatanganan Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) antara KEK Industropolis Batang dan PT LBM Energi Baru Indonesia Batang selaku afiliasi perusahaan pemasok utama LFP dunia, pada Kamis (11/9/2025).

Acara ini dipimpin Direktur Utama KEK Industropolis Batang, Ngurah Wirawan, bersama CEO PT LBM Energi Baru Indonesia Batang, Washington Feng.

Investasi awal yang mencapai Rp1,5 triliun itu sontak langsung menempatkan Batang dalam peta strategis industri energi baru dunia.

Direktur Utama KEK Industropolis Batang, Ngurah Wirawan, menyampaikan optimismenya atas masuknya investasi besar ini.

“Kehadiran LBM di KEK Industropolis Batang adalah bukti nyata bahwa kawasan ini dipercaya oleh pemain global kelas dunia. Kami bangga Batang kini menjadi bagian penting dari rantai pasok energi baru dunia, sekaligus membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional,” ujarnya.

Tahap pertama pembangunan akan memanfaatkan lahan seluas 31,72 hektare. Proyek ini diproyeksikan mulai beroperasi pada Juni 2026 dengan target serapan tenaga kerja mencapai 1.000 orang.

Fasilitas ini akan menjadi basis produksi berorientasi ekspor dengan kapasitas hingga 150.000 ton LFP dan 150.000 ton FP per tahun.

Kehadiran pabrik tersebut otomatis menempatkan Batang sebagai salah satu pusat penting dalam industri baterai kendaraan listrik dunia.

Tak hanya produksi, KEK Industropolis Batang juga akan menampung pusat riset dan pengembangan (R&D) LFP terbesar di Indonesia.

CEO PT LBM Energi Baru Indonesia Batang, Washington Feng, mengungkapkan alasan pemilihan Batang sebagai pusat investasi.

“Kami memilih KEK Industropolis Batang karena kawasan ini memiliki posisi strategis, infrastruktur berkelas, serta dukungan ekosistem investasi yang kuat. Dari Batang, kami akan menghadirkan pusat produksi sekaligus inovasi energi baru yang mampu menjawab kebutuhan pasar global," ujar Washington Feng.

Pemerintah daerah pun menyatakan komitmennya agar manfaat investasi dapat dirasakan langsung masyarakat.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral