news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Sri Mulyani Kena Reshuffle, CELIOS Beberkan 5 PR Besar Menkeu Baru Purbaya: Tak Boleh Lagi....
Sumber :
  • tvOnenews - Wildan

Sri Mulyani Kena Reshuffle, CELIOS Beberkan 5 PR Besar Menkeu Baru Purbaya: Tak Boleh Lagi...

Sri Mulyani kena Reshuffle. Ia digantikan dengan Purbaya. Sontak, hal ini tuai komentar dari berbagai pihak, seperti CELIOS yang beberkan 5 PR Menkeu baru.
Selasa, 9 September 2025 - 02:00 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Kabar Presiden Prabowo Subianto me-reshuffle Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan (Menkeu) dan digantikan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, ternyata menuai komentar dari berbagai pihak.

Satu di antaranya Center of Economic and Law Studies (CELIOS), yang menyambut positif dengan kebijakan Presiden Prabowo Subianto tersebut.

CELIOS yang merupakan lembaga riset independen menilai reshuffle tersebut merupakan langkah penting bagi perbaikan tata kelola fiskal dan kebijakan ekonomi.

Bahkan, pengumuman pergantian Sri Mulyani dari posisi Menteri Keuangan merupakan berita yang positif bagi ekonomi.

Selain itu, Deirektur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira menegaskan, kritik terhadap kepemimpinan Sri Mulyani sudah lama muncul dari berbagai organisasi think tank dan masyarakat sipil. 

"Kritik tersebut menyoroti ketidakmampuan dalam mendorong kebijakan pajak yang berkeadilan, pengelolaan belanja yang hati-hati, hingga naiknya beban utang yang semakin mempersempit ruang fiscal," ucapnya kepada awak media, pada Senin (8/9/2025).

Selanjutnya, CELIOS juga menegaskan akan terus mengawal kebijakan Menteri Keuangan pengganti secara kritis dan objektif berbasis data. 

Bahkan, CELIOS juga merinci lima tugas mendesak yang harus segera dijalankan Menteri Keuangan baru. 

Pertama, kata dia, strategi penerimaan pajak harus memperhatikan daya beli masyarakat. 

“Seperti menurunkan tarif PPN menjadi 8 persen, dan menaikkan PTKP menjadi Rp7 juta per bulan. Pajak juga harus menyasar sektor ekstraktif melalui pajak produksi batubara, pajak windfall profit, serta pajak kekayaan berupa 2 persen bagi aset orang super kaya,” ungkapnya.

Kedua, efisiensi anggaran perlu dilakukan secara transparan dan tidak mengganggu pelayanan publik. CELIOS menilai efisiensi yang dilakukan Sri Mulyani justru menimbulkan guncangan pada transfer daerah dan kenaikan pajak daerah yang merugikan masyarakat. Ketiga, restrukturisasi utang menjadi agenda mendesak. 

“Menekan beban bunga utang, membuka ruang debt swap for energy transition, debt swap for nature, hingga debt cancellation perlu segera dipertimbangkan,” jelas Bhima.

Keempat, sebut Bhima, CELIOS mendesak pencopotan pejabat Kementerian Keuangan yang merangkap jabatan di BUMN

Hal ini, kata dia, dinilai bertentangan dengan putusan Mahkamah Konstitusi dan berpotensi menimbulkan konflik kepentingan.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

02:55
00:50
05:10
01:03
01:20
01:12

Viral