news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi pekerja melintasi layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)..
Sumber :
  • Antara

IHSG Menguat, Pasar Tunggu Rilis Cadangan Devisa dan Data Ekonomi Global

IHSG menguat 61 poin ke 7.929 di awal pekan. Pasar mencermati cadangan devisa Indonesia Agustus 2025 serta rilis data ekonomi global pekan ini.
Senin, 8 September 2025 - 10:46 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mengawali perdagangan Senin (8/9/2025) dengan penguatan signifikan. Kenaikan ini terjadi di tengah sikap hati-hati pelaku pasar yang masih mencermati data cadangan devisa Indonesia periode Agustus 2025 serta perkembangan ekonomi global.

IHSG dibuka naik 61,71 poin atau 0,78 persen ke level 7.929,06. Sementara itu, indeks LQ45 yang berisi 45 saham unggulan juga terkerek 10,53 poin atau 1,32 persen ke posisi 810,33.

“IHSG diperkirakan bergerak konsolidasi di kisaran 7.800–7.950,” jelas Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, dalam kajiannya di Jakarta, Senin (8/9).

Pasar Tunggu Rilis Cadangan Devisa

Dari dalam negeri, fokus investor tertuju pada data cadangan devisa terbaru yang akan diumumkan Bank Indonesia (BI). Sebelumnya, posisi cadangan devisa pada Juli 2025 tercatat sebesar 152 miliar dolar AS. Angka Agustus 2025 dinilai penting untuk mengukur stabilitas keuangan domestik di tengah dinamika ekonomi global.

Selain itu, pelaku pasar juga menantikan sejumlah rilis data penting, antara lain penjualan otomotif, indeks keyakinan konsumen (consumer confidence), serta penjualan ritel. Faktor keamanan dan dinamika politik nasional juga masih menjadi pertimbangan investor dalam menentukan arah transaksi.

Sentimen Global: Data AS hingga Kebijakan Eropa

Dari mancanegara, perhatian pasar global masih terpusat pada Amerika Serikat. Data tenaga kerja AS bulan Agustus 2025 menunjukkan penambahan hanya 22.000 lapangan kerja, jauh di bawah ekspektasi 75.000. Tingkat pengangguran juga naik ke 4,3 persen, sesuai dengan perkiraan.

Lemahnya data ketenagakerjaan meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) pada September 2025. Namun, kondisi ini juga memunculkan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi di Negeri Paman Sam.

Di sisi lain, pasar juga menunggu rilis data inflasi konsumen (Consumer Price Index/CPI) dan harga produsen (Producer Price Index/PPI) AS pada pekan ini. Dari Eropa, Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan mempertahankan suku bunga sambil mengumumkan proyeksi makroekonomi terbaru. Sementara Jerman, Prancis, dan Inggris akan merilis data produksi industri.

Pasar Asia Bergerak Variatif

Dari kawasan Asia, China akan merilis data inflasi dan berpotensi mengumumkan kebijakan ekonomi baru. Sementara itu, bursa regional pada Senin pagi mencatat pergerakan beragam.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral