- Ist
Mendikti Saintek hingga Menkes Ceramah di UPH Festival 2025: Angkat Isu AI, Pendidikan, dan Kesehatan
Jakarta, tvOnenews.com - Universitas Pelita Harapan (UPH) baru saja menyambut lebih dari 6.500 mahasiswa baru dari seluruh Indonesia dan mancanegara lewat UPH Festival 2025.
Giat yang sekaligus menjadi ajang orientasi, pengenalan, dan pembentukan mahasiswa baru ini berlangsung pada 14-16 Agustus 2025.
Tahun ini, sekitar 70 mahasiswa internasional dari Tiongkok, Timor Leste, Jerman, Iran, Jepang, Kenya, Nigeria, Myanmar, Pakistan, Filipina, dan Korea Selatan turut memperkaya keberagaman komunitas UPH.
Angkat Isu AI, Pendidikan, dan Kesehatan
- Ist
Salah satu agenda utama UPH Festival 2025 adalah sesi Seminar Distinguished Guest Speaker (DGS) bertema “Principled Technology: Stewarding Intelligence with Integrity”.
Sesi ini menghadirkan para tokoh terkemuka yang akan memberikan wawasan tentang perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) serta dampaknya di berbagai bidang, khususnya pendidikan tinggi, sains, dan teknologi.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tahun ini DGS dibagi menjadi beberapa subtema berdasarkan bidang, yakni bidang teknologi, pendidikan, dan kesehatan.
Dekan Fakultas Artificial Intelligence UPH, Rizaldi Sistiabudi, menekankan pentingnya AI sebagai alat untuk memperkuat kemampuan manusia, bukan menggantikan manusia, serta mendorong efisiensi bisnis dengan kebijaksanaan dan disiplin.
“Secanggih apapun teknologi, penggunaannya perlu integritas. AI dapat membantu banyak hal, tapi manusialah yang tetap menjaga arah dan tujuan," ujarnya, dilansir Sabtu (16/8/2025).
Kemudian, Mendikti Saintek RI Prof. Brian Yuliarto yang juga hadir di acara tersebut turut menyampaikan ceramahnya terkait aspek pendidikan.
Menurutnya, anak muda memiliki kekuatan besar untuk mengubah masa depan bangsa. Menurutnya, mahasiswa adalah kelompok elit yang memiliki peluang untuk mendorong percepatan kemajuan bangsa.
“Nikmati waktu kalian di universitas, kejarlah mimpi, dan jangan pernah menyerah. Buatlah inovasi yang bisa membuat bangsa kita bangga. Saya yakin, 15 sampai 10 tahun mendatang, kita akan melihat karya-karya besar dari anak muda Indonesia,” ucap Prof. Brian.
Sementara Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membagikan pandangannya mengenai pemanfaatan teknologi, khususnya AI, untuk mendorong kemajuan layanan kesehatan nasional.