Upaya Berkelanjutan Dorong Kemandirian Petani Kopi Bali

Jakarta, tvOnenews.com - PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melakukan pengukuran Social Return on Investment (SROI) terhadap program Kopi Langit Kintamani yang berfokus pada pemberdayaan petani kopi di wilayah Kintamani, Bali. Inisiatif ini bertujuan untuk menilai dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang dihasilkan sejak program berjalan pada 2022, sekaligus memastikan bahwa intervensi yang dilakukan benar-benar menciptakan nilai tambah berkelanjutan bagi masyarakat lokal. Direktur Utama Askrindo, M Fankar Umran, mengatakan bahwa TJSL Askrindo mendorong terus berkontribusi pada pembangunan sosial dan lingkungan, salah satunya dengan memberdayakan masyarakat agar mandiri secara ekonomi dan sosial. “Pemberdayaan Masyarakat di wilayah Kintamani, Bali, berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program-program yang berkelanjutan. Selain itu kemandirian ekonomi serta peningkatan kualitas hidup juga menjadi tujuan utama pada program pemberdayaan Kopi Langit Bali ini. Diharapkan, pemberdayaan Masyarakat seperti ini, bisa kita terapkan juga di wilayah-wilayah yang provinsi lain sehingga program yang ada semakin bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Fankar. Pengukuran SROI dalam program pemberdayaan petani Kopi Langit Bali bertujuan untuk menilai sejauh mana dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang telah dihasilkan sejak implementasi program pada 2022. Dengan pendekatan ini, PT Askrindo berupaya memperoleh pandangan komprehensif mengenai kontribusi berkelanjutan yang diberikan program terhadap masyarakat yang terlibat. Menurut Fankar, keberhasilan suatu program tidak semata-mata diukur dari hasil fisik atau output, melainkan dari perubahan nyata dan dampak langsung yang dirasakan oleh masyarakat. “Pengukuran SROI ini adalah bentuk komitmen kami untuk memastikan bahwa setiap langkah pemberdayaan masyarakat yang dilakukan benar-benar berorientasi pada penciptaan dampak yang terarah dan terukur,” tambah Fankar. Pada kesempatan yang sama, Askrindo juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat pentingnya memiliki asuransi, termasuk diantaranya adalah asuransi kebakaran bagi gedung atau bangunan yang menjadi tempat pengelolaan kopi, serta asuransi kecelakaan agar masyarakat merasa tenang saat bekerja dan melakukan aktivitas sehari-hari. Program Kopi Langit Kintamani merupakan inisiatif strategis PT Askrindo dalam mendukung penguatan ekosistem pertanian kopi lokal. Program ini mencakup pelatihan petani, penguatan kelembagaan kelompok tani, pengembangan rantai pasok, serta dukungan akses pasar berbasis keberlanjutan. Dengan terlaksananya pengukuran SROI ini, PT Askrindo berharap program Kopi Langit Kintamani dapat menjadi contoh praktik baik (best practice) dalam penerapan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance), khususnya dalam mendukung ketahanan ekonomi lokal melalui pendekatan berkelanjutan. (awy)

Upaya Berkelanjutan Dorong Kemandirian Petani Kopi Bali

Berita Terkait

Askrindo Beri Pelatihan Literasi Pada Ratusan Guru PAUD di Bali untuk Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus

Perkuat Fundamental Bisnis Lewat Tranformasi Sustainable Jadi Fokus Askrindo

Askrindo Raih Penghargaan atas Inovasi Pembangunan SDM Sejak Usia Dini

Capai Laba Setelah Pajak Rp 687,4 Miliar di Triwulan III, Askrindo Terus Tumbuh

Topik Terkait

Petani Kopi Kintamani

Askrindo

Kopi Langit Kintamani

Saksikan Juga

Tragedi Anak Bunuh Ibu, Polisi Harus Teliti an Perlu Kajian Psikologis Mendalam

Kacamata Pakar Viktimologi Soal Kasus Anak Diduga Bunuh Ibu di Medan

Geger, IRT Tewas Bersimbah Darah Diduga Dibunuh Putri Kandung

Polda Metro Jaya Tetapkan 6 Anggota Polri sebagai Tersangka Kasus Pengeroyokan Matel

Listrik Masih Terbatas, Warga Masih Bertahan di Tenda Pengungsian

8 Santriwati di Blora Tenggelam di Sungai, Lima Ditemukan Dalam Kondisi Meninggal Dunia

Viral

Pertamina

Bri

Purbaya Yudhi Sadewa

Emas

Bbri