- Istimewa
Tiga Fakta soal Food Station, BUMD Jakarta yang Disorot Karena Beras Oplosan
Jakarta, tvOnenews.com - Dugaan pengoplosan beras oleh BUMD milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ), mencuat dan langsung menyita perhatian publik nasional. Kasus ini bahkan membuat Presiden RI Prabowo Subianto murka dan menginstruksikan tindakan tegas kepada para penegak hukum.
Food Station, sebagai perusahaan yang menyuplai pangan utama bagi warga Ibu Kota, tengah diperiksa Bareskrim Polri atas tuduhan mencampur beras kualitas premium dengan beras mutu di bawahnya. Wakil Ketua DPRD Jakarta, Basri Baco, menyebut pihaknya akan segera memanggil Food Station ke Komisi B untuk meminta penjelasan terbuka.
“Kalau benar terjadi, akan kita tindak untuk memberi efek jera. Jangan sampai masyarakat dirugikan karena membeli beras premium, tapi kualitasnya medium,” tegas Baco.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung melalui staf khususnya, Chico Hakim, memastikan Food Station akan tetap beroperasi meski tengah diperiksa, sambil menunggu hasil penyelidikan Satgas Pangan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga memanggil manajemen Food Station pada Selasa (22/7/2025) untuk dimintai keterangan terkait dugaan pelanggaran mutu dan takaran beras. Dalam keterangannya, Chico Hakim menegaskan bahwa pertemuan itu bertujuan agar semua proses berjalan secara transparan. Meski tengah dalam proses hukum, Food Station tetap menjalankan perannya sebagai pemasok bahan pangan utama warga Jakarta.
Prabowo Subianto: Ini Pengkhianatan terhadap Bangsa
Presiden Prabowo tidak menahan amarahnya ketika membahas kasus ini di hadapan ribuan kepala daerah. Ia menyebut praktik beras oplosan sebagai tindakan pengkhianatan terhadap bangsa dan rakyat.
“Mereka sengaja melakukan ini agar Indonesia tetap miskin. Ini pengkhianatan! Saya perintahkan Kapolri dan Jaksa Agung, usut, tindak!” ucap Prabowo lantang.
Bahkan, Prabowo memberi dua ultimatum kepada para pelaku: kembalikan kerugian negara senilai Rp100 triliun, atau penggilingan beras mereka akan disita. “Kalau tidak bisa mengembalikan, kita tutup itu penggilingan-penggilingan padi yang brengsek itu,” tegasnya.
3 Fakta Mencengangkan Soal Food Station dan Kasus Beras Oplosan
1. Terseret Pemeriksaan Bareskrim bersama Raksasa Pangan Nasional
Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) diperiksa bersama sejumlah produsen besar seperti Wilmar Group, Belitang Panen Raya, dan Japfa Group. FSTJ ditelusuri atas produk Setra Pulen, Setra Ramos, dan Beras Premium Alfamidi, yang tersebar di Aceh, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, hingga Jawa Barat.