- Komdigi
Konglomerat Toto Sugiri Untung Besar! Laba Emiten Pusat Data DCII Meroket 105,99 Persen, Sahamnya Terus Terbang
Saham DCII Terus Terbang
Dalam waktu yang hampir berbarengan dengan rilis laporan keuangan semesteran, saham DCII sempat mengalami lonjakan yang dinilai tidak wajar oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dalam sebulan terakhir, saham DCII meroket 130,23 persen atau 196.125 poin ke level Rp346.725 per lembar, dari posisi Rp150.600 per saham pada 24 Juni 2025. Akibat lonjakan ini, BEI sempat membekukan perdagangan saham perseroan.
Saham DCII diketahui mengalami lonjakan tajam dalam 10 hari terakhir. Pada Rabu (23/7/2025), saham perseroan menembus batas auto reject atas (ARA) dengan kenaikan 19,99 persen atau 57.775 poin menjadi Rp346.725.
Selama sepekan, saham ini melambung 86,33 persen. Bahkan sejak awal tahun, harga sahamnya telah melonjak sekitar 723,46 persen.
Menanggapi volatilitas tinggi sahamnya, Sekretaris Perusahaan DCII Gregorius Nicholas Suharsono menyampaikan bahwa perseroan tidak mengetahui penyebab pergerakan tersebut.
“Perseroan mengkonfirmasi bahwa tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu,” kata Gregorius dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (23/7/2025).
Ia juga menegaskan bahwa hingga saat ini, tidak ada rencana aksi korporasi terhadap kepemilikan saham perseroan oleh pemegang saham utama maupun pengendali.
Sebelumnya, lonjakan saham DCII juga terjadi pada pertengahan Februari 2025, ketika harganya naik dari Rp46.000 ke atas Rp150.000 per saham.
Saat itu, manajemen DCII menyatakan sedang menyiapkan rencana pemecahan nilai nominal saham (stock split).
Gregorius mengatakan, perseroan telah menyampaikan surat permohonan persetujuan prinsip kepada BEI pada 19 Februari 2025.
“Sebagaimana telah dikomunikasikan sebelumnya melalui surat permohonan persetujuan prinsip dalam rangka pemecahan saham pada 19 Februari 2025,” ujarnya.
Rencana ini diproyeksikan terlaksana dalam rentang waktu tiga bulan. Namun hingga kini belum ada pembaruan resmi terkait kelanjutan rencana stock split tersebut. (rpi)