news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Pidato sambutan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam acara Hari Lahir ke - 27, di JICC, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (23/7/2025).
Sumber :
  • Tim tvOnenews/Julio Trisaputra

Ditekan Amerika, Prabowo Tak Gentar: Saya Harus Lindungi Pekerja RI dari PHK

Presiden Prabowo Subianto, menegaskan bahwa Indonesia tidak akan tunduk pada tekanan ekonomi global, termasuk dalam negosiasi alot dengan Amerika Serikat.
Kamis, 24 Juli 2025 - 09:21 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Presiden RI, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa Indonesia tidak akan tunduk pada tekanan ekonomi global, termasuk dalam negosiasi alot dengan Amerika Serikat.

Prabowo menyatakan sikap tegas pemerintah untuk memprioritaskan perlindungan tenaga kerja nasional.

Hal ini dia sampaikan dalam forum Hari Lahir ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang digelar di Jakarta Convention Center, Rabu (23/7/2025).

“Memang situasi dunia sedang tidak baik-baik saja, kita tahu itu. Perang di sini, perang di sini. Tapi Indonesia memang berusaha menjaga. Kita non-blok, kita hormati semua, kita baik,” ujar Prabowo, dikutip Kamis (24/7/2025).

Ia mengakui bahwa negosiasi dengan Amerika Serikat, terutama di bidang ekonomi, berjalan alot dan penuh tekanan. Namun, menurutnya hal itu tidak bisa dihindari.

“Di bidang ekonomi, tidak hanya kita, semua negara sedang menghadapi Amerika Serikat yang alot, punya garis alot. Tapi ya itu fakta, kita harus berurusan,” tegas Prabowo.

Kepala Negara menekankan bahwa seluruh kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah bertujuan untuk menjaga stabilitas dan mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di dalam negeri.

“Dan pendekatan kita, pendekatan saya adalah tanggung jawab saya adalah melindungi kepentingan bangsa Indonesia. Kewajiban saya adalah melindungi rakyat Indonesia,” ujarnya.

“Dalam bidang ekonomi saya harus menjaga asal tidak ada alasan untuk PHK pekerja-pekerja kita,” sambungnya.

Prabowo juga menyoroti pentingnya proses musyawarah dalam pengambilan keputusan, meski tidak lepas dari kritik publik. Ia membedakan antara kritik konstruktif dan sikap nyinyir yang menurutnya justru kontraproduktif.

“Karena itu ya saya bermusyawarah, saya negosiasi. Selalu ada yang nyinyir. Jadi gimana ya, kita perlu kritik, kita perlu pengawasan. Tapi kalau nyinyir agak lain. Kita nggak ada yang bener gitu. Kita mau kerja baik, nggak ada yang bener,” tutup Presiden. (agr/iwh)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral