- Istimewa
Wamen Investasi Bongkar Strategi Indonesia Bakal Jadi ‘Intermediary Country’ untuk Hadapi Tarif Trump
Todo menegaskan bahwa dalam dunia investasi, perbedaan tarif sekecil apapun menjadi pertimbangan serius bagi investor.
Perbedaan tarif minimal 3 persen saja sudah menjadi faktor yang akan dipertimbangkan investor untuk bergeser lokasi manufakturnya. Dengan perbedaan tarif yang mencapai puluhan persen dibandingkan China dan negara lain, Indonesia diprediksi akan mengalami gelombang investasi manufaktur yang luar biasa.
“Dalam investasi itu kalau perbedaan tarif itu di rating minimal 3 persen saja ini sudah menjadi sesuatu. Akan menjadi pertimbangan mereka untuk bergeser,” jelasnya mengenai sensitivitas investor terhadap perbedaan tarif.
Ketika ditanya tentang optimisme pemerintah menghadapi gelombang investasi ini, Todo dengan tegas menyatakan sangat optimis. Ia yakin bahwa strategi yang diterapkan Presiden Prabowo Subianto ini akan membuahkan hasil yang luar biasa.
Todo bahkan memuji negosiasi yang dilakukan Presiden Prabowo sebagai langkah yang sangat cerdas dan taktis.
Strategi intermediary country ini menunjukkan bahwa apa yang awalnya terlihat sebagai kekalahan dalam negosiasi tarif, justru menjadi kemenangan strategis yang akan menguntungkan Indonesia dalam jangka panjang.
“Dengan persiapan infrastruktur dan regulasi yang tepat, Indonesia bersiap menjadi destinasi utama investasi manufaktur di Asia Tenggara, memanfaatkan momentum perang dagang global untuk kepentingan ekonomi nasional," tutup Todo.