news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi kecelakaan kerja.
Sumber :
  • Pexels/Mikael Blomkvist

462 Ribu Kasus Kecelakaan Kerja pada 2024, Saatnya Industri Perkuat Sistem Keselamatan Terpadu

462 ribu kecelakaan kerja terjadi pada 2024. Industri wajib perkuat budaya K3 dengan sistem keselamatan terpadu demi lindungi pekerja dari risiko fatal.
Rabu, 16 Juli 2025 - 21:53 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Kecelakaan kerja masih menjadi tantangan serius di berbagai sektor industri di Indonesia. Sepanjang 2024, Kementerian Ketenagakerjaan RI mencatat 462.241 kasus kecelakaan kerja, sebuah angka yang menggambarkan urgensi peningkatan standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara menyeluruh.

Penyebabnya bervariasi, mulai dari faktor internal seperti kelalaian prosedur standar operasional (SOP), kurangnya pelatihan, kondisi fisik pekerja yang tidak fit, hingga penggunaan peralatan yang tidak aman. Namun, faktor eksternal juga tak kalah mematikan: paparan gas beracun, kekurangan oksigen, suhu ekstrem, dan kondisi ruang terbatas (confined space) menjadi penyumbang utama kecelakaan fatal.

Dalam menghadapi kondisi ini, pendekatan K3 yang terpadu menjadi mutlak. Mulai dari perencanaan kerja yang matang, penggunaan alat pelindung diri (APD), hingga sistem deteksi dini risiko di lokasi kerja. Tanpa sistem yang menyeluruh dan partisipasi semua pihak, keselamatan pekerja akan terus berada dalam bayang-bayang risiko.

Indonesia sendiri sudah memiliki dasar hukum kuat, seperti UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, serta standar internasional ISO 45001:2018 tentang sistem manajemen K3. Namun, implementasinya di lapangan masih kerap menghadapi hambatan teknis dan kesadaran yang minim.

Momentum ini harus dijadikan refleksi penting bagi seluruh pelaku industri untuk meningkatkan budaya keselamatan kerja, tak hanya sebagai kewajiban regulatif, tapi juga investasi jangka panjang demi keberlanjutan bisnis dan perlindungan sumber daya manusia.

Sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap peningkatan keselamatan kerja, Dräger Indonesia resmi meluncurkan dua perangkat keselamatan terbaru: detektor multigas X-am 2600 dan alat bantu pernapasan SCBA PSS 3000E. Peluncuran dilakukan dalam acara “Managing Risks: Confined Space Entry & Health and Safety at the Workplace” di kantor pusat Dräger Indonesia, Jakarta.

“Kami ingin mendorong industri untuk lebih siap menghadapi tantangan di ruang terbatas dan area berisiko tinggi. Produk ini adalah solusi yang terjangkau, praktis, dan tetap mengusung kualitas Jerman yang menjadi standar Dräger sejak 1889,” ujar Ratna Kurniawati, Managing Director Dräger Indonesia, Jumat (12/7/2025).

X-am 2600 mampu mendeteksi empat jenis gas utama (O₂, CO, H₂S, dan gas mudah terbakar) secara real-time dengan sensor tahan lama dan desain ringkas. Sementara, PSS 3000E dirancang untuk kondisi ekstrem—seperti paparan gas, kekurangan oksigen, dan suhu tinggi—dengan kenyamanan mobilitas tinggi dan desain ergonomis.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral