- BYD
BYD dan Chery Diduga Tilep Dana Subsidi Mobil Listrik di China, Nilainya Nyaris Triliunan
Sebagian produsen diduga menjual kendaraan secara borongan ke dealer atau trader demi mengejar angka penjualan, lalu membantu registrasi agar mobil-mobil tersebut tercatat sebagai unit terjual.
Imbasnya, mobil-mobil baru ini dijual kembali di pasar mobil bekas sebagai “unit bekas tanpa jarak tempuh.”
Kementerian Perdagangan China pun mulai memanggil pihak-pihak terkait untuk mengusut praktik ini. Bahkan, di beberapa wilayah, penyaluran subsidi sempat dihentikan sementara guna menyelidiki potensi penyalahgunaan skema insentif.
China telah menjalankan program subsidi kendaraan ramah lingkungan sejak awal 2010-an. Setiap kendaraan listrik bisa mendapatkan subsidi hingga 60.000 yuan, yang diberikan langsung ke produsen dan digunakan untuk menurunkan harga jual ke konsumen. Namun skema ini dinilai rawan disalahgunakan.
Pada 2016, People’s Daily sempat melaporkan bahwa puluhan perusahaan otomotif diduga mengklaim subsidi palsu hingga 9,3 miliar yuan atau sekitar Rp21,04 triliun.
Audit serupa memang pernah dilakukan sebelumnya, namun dalam skala terbatas. Audit pada 2022 hanya mencakup beberapa produsen dan ratusan kendaraan.
Sementara audit tahun ini menjangkau puluhan perusahaan dan lebih dari 75.000 unit kendaraan, menandai pemeriksaan terbesar sepanjang sejarah program tersebut. (rpi)