- Istimewa
10 UMKM Binaan Pertamina Tembus Pasar Jepang di World Expo Osaka 2025
Selain itu, Yamada San, seorang pengusaha Jepang yang tertarik dengan Bali Honey, bahkan telah merencanakan kunjungan ke Denpasar pada September 2025 untuk melihat langsung proses produksi.
Pada tahap awal, Yamada San berniat memesan 10 kubik madu dengan estimasi nilai mencapai Rp850 juta, sebagai langkah awal kerja sama jangka panjang.
Tak hanya dari kalangan lokal Jepang, antusiasme juga datang dari diaspora Indonesia, seperti Teguh Wahyudi, pemilik Sariraya Group yang mengelola sejumlah restoran, mini market, food court dan supermarket halal yang berkantor pusat di Nagoya, Jepang. Selama ini, Teguh telah mendatangkan berbagai produk khas Indonesia seperti tempe, kerupuk, dan makanan kering lainnya. Melihat potensi Bali Honey, ia menyatakan minat serius dengan estimasi kebutuhan mencapai 3 ton atau senilai Rp3 miliar per pengiriman.
Bali Honey akan menjalani proses uji laboratorium oleh PMDA Jepang (Pharmaceuticals and Medical Devices Agency) sebagai syarat ekspor. Setelah proses tersebut rampung, direncanakan penandatanganan kontrak dilakukan dalam kunjungan berikutnya ke Jepang, dengan target produk Bali Honey sudah tersedia di pasar Jepang pada Desember 2025.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa partisipasi ini juga selaras dengan Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran, khususnya dalam upaya meningkatkan perekonomian rakyat dari desa, menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, memperkuat kewirausahaan nasional, serta mengembangkan industri kreatif yang berdaya saing tinggi. Melalui peran aktifnya dalam membina UMKM, Pertamina membuktikan bahwa sinergi antara dunia usaha dan visi pemerintah sangat memungkinkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan menjangkau pasar global.
Osaka World Expo digelar dengan melibatkan 128 negara peserta dan dihadiri oleh lebih dari 31 ribu pengunjung setiap harinya. Acara ini menjadi panggung strategis untuk memperkenalkan potensi Indonesia kepada dunia. Dalam perhelatan ini, Indonesia menghadirkan Paviliun Indonesia dengan mengusung tema “Thriving in Harmony” yang mencerminkan strategi pembangunan berkelanjutan, yakni harmoni antara alam, budaya, dan pertumbuhan ekonomi. (nsp)