news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sumber :
  • Tim tvOnenews/Abdul Gani Siregar

Tunggu Respons AS, Airlangga: Second Offer Indonesia Sudah Diterima USTR

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan pihak Indonesia saat ini tengah menunggu tanggapan dari otoritas perdagangan AS.
Rabu, 2 Juli 2025 - 16:42 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com – Pemerintah Indonesia menyatakan telah menyampaikan second offer atau penawaran kedua dalam proses negosiasi tarif resiprokal dengan Amerika Serikat (AS).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan pihaknya kini menunggu tanggapan dari otoritas perdagangan AS.

“Indonesia sudah memberikan second offer, seperti yang saya sudah sampaikan, dan second offer ini sudah diterima oleh USTR (United States Trade Representative) dan sudah di-review. Tentu Indonesia tinggal menunggu feedback, apakah masih ada feedback tambahan berkait dengan proses negosiasi yang ada,” ujar Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian,  Jakarta Pusat, Rabu (2/7/2025).

Penawaran ini disampaikan sebagai respons atas kebijakan Presiden AS Donald Trump yang menetapkan tarif resiprokal 32 persen kepada sejumlah negara mitra dagang, termasuk Indonesia.

Tenggat negosiasi yang ditetapkan AS jatuh pada 8 Juli 2025, atau 90 hari sejak kebijakan tersebut diumumkan.

Airlangga menegaskan bahwa Indonesia pada prinsipnya telah menyetujui permintaan utama dari AS dalam negosiasi tersebut, baik terkait tarif maupun hambatan dagang.

“Pihak kami sudah berkomunikasi langsung dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent yang pada prinsipnya mengapresiasi sejumlah tawaran dari Indonesia,” tuturnya.

Namun demikian, Airlangga mengingatkan bahwa keputusan akhir negosiasi tidak bergantung pada satu institusi saja. Pemerintah AS masih harus mengkoordinasikan respons mereka melalui USTR, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Keuangan AS.

“Saat sekarang, tim Indonesia standby di Washington dan di China. Kita tunggu saja bagaimana pemerintah Amerika merespons,” ungkap Airlangga.

“Hari ini mereka sedang sibuk urusan budget, peak budget itu sampai tanggal 4 (Juli). Jadi, mungkin sesudah itu baru masalah tarif ini bisa terbahas selanjutnya,” lanjutnya.

Adapun penetapan tarif resiprokal oleh AS disebut bertujuan untuk menyeimbangkan neraca perdagangan bilateral. Sementara itu, pemerintah Indonesia berharap hasil akhir negosiasi bersifat adil dan tidak merugikan hubungan dagang kedua negara.

Negosiasi ini juga berlangsung dalam dinamika global yang ketat, karena sejumlah negara mitra AS lainnya tengah melakukan proses serupa dengan Gedung Putih. (agr/rpi)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral