news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Kunjungi Pabrik Rokok di Magelang, Bamsoet Soroti Kebijakan Kenaikan Tarif Cukai Rokok.
Sumber :
  • istimewa

Kunjungi Pabrik Rokok di Magelang, Bamsoet Soroti Kebijakan Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Kenaikan tarif cukai rokok pada 2024 sebesar rata-rata 10 persen, memicu kekhawatiran akan melonjaknya peredaran rokok ilegal. 
Minggu, 29 Juni 2025 - 17:55 WIB
Reporter:
Editor :

Dengan lebih dari 6 juta orang yang terlibat dalam industri rokok, baik sebagai petani, pekerja pabrik, maupun pedagang, sektor rokok memberikan dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan banyak keluarga di seluruh Indonesia.

Rokok HS yang diproduksi di Magelang, Jawa Tengah, adalah merek rokok kretek yang sedang naik daun di Indonesia. Merek ini memiliki beberapa varian rasa, seperti HS Original, HS Slim, dan HS Click dengan rasa beragam buah-buahan. Rokok HS juga dikenal sebagai produk legal yang mendukung perekonomian dan mengurangi peredaran rokok ilegal.

Di satu sisi, jelas Bamsoet, sektor industri rokok memberikan kontribusi yang signifikan dalam hal pendapatan dan lapangan kerja. Namun di sisi lain, tantangan kesehatan dan kebijakan yang semakin ketat menuntut inovasi dan penyesuaian dari para pelaku industri. 

"Penting bagi pemerintah dan kalangan industri untuk bersama mencari solusi yang berkelanjutan. Sehingga, antara aspek perekonomian dan kesehatan masyarakat dapat terjaga dengan baik," ujar Bamsoet.

Data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan mencatat pada tahun 2024, penerimaan negara dari cukai hasil tembakau (CHT) mencapai lebih dari Rp 232 triliun. Menjadikannya penyumbang terbesar dalam kategori cukai. Jumlah ini mencakup sekitar 9 –10 persen dari total pendapatan negara. Pendapatan dari cukai tersebut digunakan untuk mendanai berbagai program publik, termasuk Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), melalui skema earmarking Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT).

"Tidak hanya dari sisi penerimaan negara, sektor ini juga membuka jutaan lapangan kerja. Di hilir, terdapat ratusan ribu buruh pelinting yang bekerja di pabrik-pabrik rokok manual, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di hulu, jutaan petani tembakau dan cengkeh menggantungkan nasibnya pada keberlanjutan industri ini. Belum lagi sektor distribusi, logistik, warung kelontong, dan pengecer yang merasakan manfaat ekonomi dari penjualan rokok," pungkas Bamsoet. (hsb)

Berita Terkait

1
2
Tampilkan Semua

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral