- tvOnenews.com/Abdul Gani Siregar
Bahlil Wanti-wanti Dampak Penutupan Selat Hormuz Harga Minyak Dunia Bisa Melambung Tinggi
Jakarta, tvOnenews.com – Pemerintah Indonesia mewaspadai potensi gejolak harga minyak dunia akibat ketegangan geopolitik di Timur Tengah, khususnya konflik antara Israel dan Iran yang bisa berujung pada penutupan Selat Hormuz.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa situasi ini bisa berdampak besar terhadap perekonomian global, termasuk Indonesia.
“Dalam konteks minyak, ketika Selat Hormuz ditutup ini akan berdampak kenaikan harga minyak dunia,” ujar Menteri Bahlil dalam keterangan tertulis, Rabu (25/6/2025).
Ia mengungkapkan bahwa jika Selat Hormuz sampai ditutup, harga minyak dunia diperkirakan bisa melonjak di atas asumsi APBN sebesar US$82 per barel, meskipun saat ini harga masih terkendali di bawah US$80 per barel.
Sebagai respons atas ancaman tersebut, pemerintah menyiapkan sejumlah strategi untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga minyak di dalam negeri. Salah satu langkah utama adalah dengan meningkatkan produksi minyak domestik atau lifting.
“Perintah Pak Presiden Prabowo kepada kami itu adalah bagaimana caranya kita mengoptimalkan kenaikan lifting. Sumur kita itu ada hampir kurang lebih hampir sekitar 40 ribu sumur. Dari jumlah itu ada 16-17 ribu yang produktif dan lainnya belum. Ada yang idle well dan macam-macam,” tegas Bahlil.
Dalam industri migas, idle well merupakan sumur yang sebelumnya aktif namun kini berhenti berproduksi karena berbagai alasan, baik teknis, ekonomi, maupun strategi perusahaan. Sumur-sumur ini dinilai masih punya potensi untuk diaktifkan kembali.
Bahlil menambahkan, pemerintah akan mengevaluasi kinerja para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan tidak segan-segan memberikan teguran keras kepada pihak-pihak yang tidak mengoptimalkan potensi produksi sumur yang ada. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan sumur yang tidak dikelola dengan baik akan diambil alih dan ditawarkan ke investor lain yang lebih kompeten.
Peningkatan teknologi juga menjadi fokus utama. Salah satunya adalah penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) yang terbukti mampu mendongkrak produksi dari sumur-sumur tua.
“Salah satu teknologi yang kita sudah kembangkan sekarang adalah EOR. Ini dalam rangka meningkatkan produktivitas lifting kita,” jelasnya.