news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Pekerja melintas di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/3/2025)..
Sumber :
  • Antara

IHSG Langsung Ambruk 1,65%! Krisis Iran-Israel Bikin Pasar Ketakutan

IHSG dibuka anjlok 1,65% ke 6.792,88 imbas eskalasi konflik Iran-Israel. Pasar waspada blokade Selat Hormuz dan lonjakan harga minyak.
Senin, 23 Juni 2025 - 10:30 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com – Ketegangan geopolitik kembali mengguncang pasar finansial dunia. Dampaknya terasa langsung di Indonesia.

Senin pagi (23/6), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka anjlok tajam 1,65 persen atau 114,26 poin ke level 6.792,88. Ini menjadi sinyal bahwa pelaku pasar kini benar-benar berada dalam mode siaga penuh.

Tekanan jual tak hanya menimpa IHSG. Indeks saham unggulan LQ45 juga rontok 2,05 persen ke level 749,25. Awan ketidakpastian geopolitik membayangi bursa, seiring masuknya Amerika Serikat ke dalam konflik militer antara Iran dan Israel.

Konflik Membara, Selat Hormuz Jadi Titik Genting

Pasar global ketar-ketir setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan serangan terhadap tiga situs nuklir utama Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan. Iran membalas dengan pernyataan tegas bahwa mereka akan memblokir Selat Hormuz—jalur ekspor minyak paling vital di dunia.

"Pasar akan sangat sensitif terhadap potensi penutupan Selat Hormuz, eskalasi militer, atau kemajuan diplomatik seperti gencatan senjata Iran dan Israel," tulis Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajian paginya.

Kabar ini langsung memicu lonjakan harga minyak dunia. Brent diperdagangkan di $76,90 per barel, sedangkan WTI menyentuh $75,39. Lonjakan ini tentu menjadi kekhawatiran utama pelaku pasar, karena harga minyak yang tinggi dapat memicu inflasi global dan memupus harapan penurunan suku bunga dalam waktu dekat.

Sektor Komoditas dan Perbankan Jadi Sorotan

Di tengah gejolak, sektor perbankan dan komoditas diprediksi jadi pusat perhatian investor. Harga minyak yang tinggi bisa menjadi katalis negatif bagi konsumsi dan likuiditas pasar, sementara perbankan menghadapi risiko tekanan suku bunga tinggi yang berkepanjangan.

Asia Campur Aduk, Wall Street Melemah

Dari regional Asia, bursa saham pagi ini bergerak bervariasi. Indeks Nikkei Jepang turun 0,48 persen, Hang Seng Hong Kong melemah 0,75 persen, sedangkan Shanghai naik tipis 0,10 persen. Di Eropa, bursa justru menguat pada akhir pekan lalu, tapi Wall Street kompak melemah—dengan Nasdaq jatuh 0,43 persen.

Pasar Masih Dalam Mode Waspada

IHSG menjadi salah satu indeks pertama yang menunjukkan reaksi keras atas konflik ini. Sentimen hawkish The Fed, ketegangan Timur Tengah, dan potensi inflasi tinggi membentuk kombinasi tekanan yang kompleks bagi investor global.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral