WIKA Borong Kontrak Rp3,37 Triliun! Fokus Bangun Proyek Pengendali Banjir Raksasa di Jateng

Jakarta, tvOnenews.com – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. atau WIKA kembali unjuk taring di sektor konstruksi nasional.

Hingga Mei 2025, BUMN konstruksi ini telah mengantongi kontrak baru senilai Rp3,37 triliun, dengan salah satu proyek strategisnya adalah Pengendalian Banjir Sistem Tenggang-Sringin Paket I Tahap I di Jawa Tengah.

Proyek ini digadang-gadang menjadi kunci penanggulangan banjir yang kerap melanda wilayah Semarang dan sekitarnya, dengan target pengurangan luas terdampak banjir hingga 2.500 hektare.

“Proyek ini adalah bagian dari komitmen pemerintah dalam memperkuat infrastruktur wilayah rawan bencana. Target rampung pada 2027,” ujar Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, Kamis (19/6).

Fokus Rumah Pompa Super Canggih

WIKA dipercaya menangani konstruksi Rumah Pompa Tenggang Baru, lengkap dengan sistem pemompaan berteknologi tinggi. Proyek ini mencakup pembangunan:

• 2 Rumah Pompa

• 6 unit pompa eksisting (kapasitas 2.000 liter/detik)

• 4 unit pompa baru (kapasitas 10.000 liter/detik)

• 3 unit pompa tambahan (kapasitas 1.000 liter/detik)

Semua pompa menggunakan teknologi Axial Line Shaft, yang didesain agar tahan terhadap air sungai dan limbah. Motor serta mesin diposisikan di atas permukaan, sehingga tahan banjir, mudah dirawat, dan efisien operasional.

“Ini bukan proyek biasa. Kami pastikan desain pompa lebih awet dan hemat biaya,” kata Agung.

Pengalaman Banjir, Portofolio WIKA

Kepercayaan pada WIKA bukan tanpa alasan. Rekam jejak Perseroan dalam penanganan banjir sudah terbukti, seperti:

• Proyek Pompa Banjir Sentiong – Jakarta

• Proyek Drainase Kencing – Jawa Tengah

• Sodetan Ciliwung ke BKT – Jakarta

• Proyek Pengendalian Banjir Kedunglarangan – Jawa Timur

“Proyek Sringin ini adalah kontribusi nyata WIKA untuk pembangunan berkelanjutan. Banjir adalah tantangan serius, dan kami hadir sebagai bagian dari solusi jangka panjang,” tegas Agung.

WIKA terus memperkuat posisi sebagai pemimpin dalam pembangunan infrastruktur ketahanan iklim, di tengah tantangan urbanisasi dan krisis iklim yang makin nyata. (ant/nsp)