news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Kisah Yisti Yisnika: Bangun UMKM Fashion Oclo dari Nol hingga Sukses di Shopee.
Sumber :
  • Dok. Shopee

Kisah Yisti Yisnika: Bangun UMKM Fashion Oclo dari Nol hingga Sukses di Shopee

Yisti Yisnika bangun Oclo dari usaha jastip hingga sukses di Shopee. Kini Oclo jadi brand fashion lokal inklusif yang terus tumbuh dan berdayakan UMKM.
Senin, 16 Juni 2025 - 19:13 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Di balik pesatnya industri fashion Indonesia, Yisti Yisnika (29) muncul sebagai sosok inspiratif generasi muda. Berawal dari usaha jastip produk UMKM lokal, Yisti mendirikan Oclo—sebuah brand fashion perempuan yang mengusung nilai inklusif, nyaman, dan mudah diakses oleh semua perempuan Indonesia.

Berbekal konsistensi dan kecermatan membaca peluang digital, Oclo berkembang pesat melalui e-commerce seperti Shopee, menjelma menjadi UMKM lokal yang menjanjikan. Kisah Yisti menjadi bagian dari kampanye "Sukses Berkarya Sebelum 30" oleh Shopee, yang mengangkat semangat muda dalam menghadapi tantangan dan menciptakan perubahan melalui dunia usaha.

Yisti Yisnika, pemilik Oclo, mengatakan “Dunia bisnis sama seperti jarum di dalam jerami bila tidak tahu cara yang tepat dalam membangunnya. Keputusan memulai bisnis di usia 19 tahun saat masih kuliah menjadi salah satu keputusan terbaik dalam hidup saya. Berawal dari usaha jastipan, saya hanya bermodalkan kuota internet dan koper bagasi untuk menawarkan produk titipan. Keuntungan kecil dari usaha tersebut saya kumpulkan untuk membangun brand fashion Oclo yang resmi berdiri secara online di Shopee pada tahun 2016. Kala itu, saya melihat peluang besar dalam menyediakan pakaian anggun dan sopan bagi wanita berusia 16–40 tahun yang kerap kesulitan menemukan referensi busana saat bepergian. Usaha tidak menghianati hasil, performa bisnis Oclo terus bertumbuh. Di kampanye Big Ramadan Sale tahun ini, kami berhasil mengalami peningkatan pesanan lebih dari 4 kali lipat dibandingkan hari biasa.”

Dari jastip hingga merintis brand: Membaca peluang dari balik koper

Dengan pengalamannya dari usaha jastipan, Yisti mulai mengenali pola tren dan produk favorit konsumen. Ia pun memutuskan untuk memproduksi sendiri dan mendirikan brand bernama Oclo, dipilih karena solid, mudah diingat, dan cukup fleksibel untuk ekspansi ke kategori lain. Strategi Oclo berfokus pada adaptasi tren, pemanfaatan media digital, dan produktivitas tinggi. “Hampir tiap minggu kami rilis antara 10 sampai 25 artikel baru. Kami belajar dari fast fashion, tapi tetap menjaga kualitas. Kalau konsumen puas, mereka pasti akan kembali,” ujar Yisti.

Kini,Yisti aktif berinovasi dan berkreasi menciptakan berbagai varian produk Oclo yang mencakup blouse, hijab, celana, outer, rok, hingga tas, dengan gaya minimalis dan wearable. Setiap desain mempertimbangkan aktivitas dan kenyamanan pelanggan, mulai dari rutinitas kantor hingga acara santai, tanpa mengorbankan gaya. Prinsip tersebut menjadi benang merah dalam setiap koleksi yang dirilis.

Selama proses membangun Oclo, Yisti menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kapasitas produksi hingga fluktuasi tren. “Dulu saya kerjakan semuanya sendiri dari desain, bungkus paket, kirim barang, sampai handle komplain. Tapi dari situ saya belajar banyak soal prioritas dan efisiensi,” tuturnya.

Kini, Oclo telah tumbuh menjadi brand yang dikenal luas dengan tim solid, sistem tertata, dan basis pelanggan yang berkembang secara organik. Oclo mengandalkan konsistensi kualitas dan pelayanan sejak hari pertama. Lewat bisnisnya, Yisti telah membuka lapangan kerja dan memberdayakan hingga lebih dari 90 talenta lokal dalam setiap lini produksi, menjadikan pertumbuhan Oclo selaras dengan kontribusi sosial yang berkelanjutan.

Lewat konsistensi bertahun-tahun dan strategi yang terus disesuaikan, Oclo telah tumbuh dari bisnis rumahan menjadi brand fashion yang memberi dampak sosial nyata. “Melalui Oclo, alhamdulillah saya berhasil membuka lapangan pekerjaan baru, mulai dari tim kreatif, penjahit, produksi, pengemasan, hingga layanan pelanggan. Kedepannya, saya terus berkomitmen memberdayakan talenta lokal, menjadikan pertumbuhan bisnisnya selaras dengan pemberdayaan komunitas di sekitarnya,” tambah Yisti.

Bertumbuh bersama Shopee: Transformasi digital yang membuka peluang baru

Perjalanan Oclo bersama Shopee dimulai sejak tahun 2017, ketika Yisti masih menjalani kesibukan kuliah sembari merintis bisnis. Dengan waktu yang terbatas untuk membalas pesan dan menangani pesanan pelanggan secara manual, Yisti memutuskan untuk memanfaatkan Shopee sebagai platform utama agar operasional bisnisnya menjadi lebih efisien. Proses pemesanan yang awalnya bergantung pada percakapan manual mulai beralih ke sistem yang terotomatisasi, memungkinkan pelanggan melakukan pembelian kapan saja tanpa harus menunggu respons. Cermat beradaptasi dan peka dalam membaca perilaku konsumen, Oclo sangat aktif memanfaatkan fitur-fitur interaktif dari Shopee seperti Shopee Live, Shopee Video, dan Shopee Affiliate Program untuk meningkatkan keterlibatan dengan pelanggan. Siaran langsung melalui Shopee Live secara konsisten digunakan untuk menyapa pembeli, menampilkan detail produk secara interaktif, dan memberikan pengalaman belanja yang lebih personal. Strategi ini terbukti efektif, kontribusi Shopee Live mencapai hingga 35 persen dari total penjualan.

Partisipasi Oclo dalam berbagai kampanye besar Shopee menunjukkan hasil yang luar biasa. Misalnya, di momen akhir tahun kemarin, saat kampanye Shopee 12.12 Birthday Sale 2024, Oclo mencatat lonjakan pesanan hingga 7 kali lipat dibandingkan hari biasa. Tren positif ini bukan tanpa alasan, hampir genap 8 tahun berjualan di Shopee, Oclo mencatatkan hingga hampir 90 persen total penjualan keseluruhan berasal dari platform Shopee.

“Sebagai mitra pertumbuhan yang terus mendampingi UMKM lokal, Shopee senantiasa menghadirkan ekosistem yang inklusif dan membawa peluang untuk dimanfaatkan oleh pelaku usaha lokal seperti saya. Di era digital ini, kehadiran Shopee memberi harapan dan akses bagi brand lokal untuk terus bertumbuh dan menjangkau pasar yang lebih luas,” jelas Yisti.

Menyambut Tren dan Menyusun Strategi 2025: Dari Produk hingga Kolaborasi

Memasuki tahun 2025, Yisti Yisnika mencermati pergeseran tren fashion yang mengarah pada gaya clean look dan fungsional. Warna-warna hangat seperti earth tone dan cokelat mahogany kini mendominasi karena tampil netral serta mudah dipadukan. Model pakaian yang ringkas, nyaman, namun tetap stylish menjadi pilihan utama bagi perempuan aktif masa kini.

Menjawab kebutuhan ini, Oclo telah menyiapkan berbagai koleksi spesial yang relevan dan adaptif. Beberapa produk andalan bahkan terus diproduksi ulang karena tingginya permintaan pasar. Tidak hanya dari sisi produk, Oclo juga merancang strategi kolaborasi yang selaras dengan karakter brand dan kebutuhan konsumen di era digital ini.

Perubahan perilaku belanja juga menjadi perhatian penting. Konsumen kini makin responsif terhadap konten visual dan interaktif, serta lebih percaya pada rekomendasi dari sesama pengguna. Oleh karena itu, strategi Oclo di 2025 berfokus pada penguatan ekosistem pemasaran berbasis komunitas. Lewat pendekatan community-driven, Oclo menggandeng lebih banyak content creator dan affiliator untuk menjangkau pasar baru, dengan memanfaatkan Shopee Affiliate Program, serta fitur-fitur interaktif seperti Shopee Live dan Shopee Video. Selain memperkuat lini digital, Oclo juga sedang menyiapkan langkah ekspansi offline dengan rencana pembukaan toko di sekitar Jakarta pada tahun ini.

Bagi anak muda yang ingin memulai bisnis, Yisti berpesan bahwa setiap perjalanan besar  selalu dimulai dari langkah kecil “Aku tidak punya latar belakang di bidang fashion, awalnya cuma jualan jastip sambil kuliah. Semua dijalani dengan belajar dari proses, banyak coba-coba, dan nggak takut buat salah. Yang penting terus konsisten dan terbuka untuk belajar. Tidak harus nunggu segalanya sempurna dulu baru memulai usaha, setiap hasil akan datang seiring waktu kalau kita jalanin dengan hati,” pungkas Yisti. (nsp)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral