- Pixabay
IHSG Rebound! Sektor Energi & Emas Jadi Penopang Utama Kenaikan Pasar
Jakarta, tvOnenews.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil dibuka menguat pada perdagangan Senin pagi (16/6), didorong reli harga emas dan minyak dunia yang mengerek saham-saham sektor energi dan barang baku di Bursa Efek Indonesia (BEI).
IHSG naik 10,61 poin atau 0,15 persen ke posisi 7.176,68, sementara indeks LQ45 menguat 0,87 poin atau 0,11 persen ke 802,68.
Menurut Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, level support IHSG ada di 7.120. Jika mampu bertahan di level tersebut, maka potensi rebound lanjutan terbuka lebar di tengah ketidakpastian global.
Emas Dekati Rekor Sepanjang Masa
Harga emas dunia melonjak hingga menyentuh 3.488,8 dolar AS per troy ons, hanya sehelai napas dari rekor tertinggi sepanjang masa 3.500 dolar AS yang tercatat April lalu. Dalam sebulan terakhir, emas menguat 7,54 persen, bahkan sejak awal tahun telah meroket 31,28 persen (ytd).
Reli harga emas ini menjadi penyokong utama sektor barang baku, yang pagi ini tercatat naik 0,95 persen. Sementara sektor energi melonjak lebih tinggi, yakni 1,63 persen, seiring kenaikan harga minyak mentah hampir 7 persen dalam perdagangan Jumat (13/6).
Ketegangan Timur Tengah dan Dampaknya ke Pasar
Kenaikan harga energi dipicu oleh serangan Israel ke Iran, yang membuat pasar keuangan global tertekan. IHSG sejauh ini masih mampu bertahan di zona hijau, namun tekanan terhadap inflasi global semakin besar, tercermin dari naiknya US 10-year Bond Yield ke 4,41 persen.
Wall Street pun tertekan, dengan indeks Dow Jones merosot 769,83 poin (-1,79%), S&P 500 jatuh 1,13%, dan Nasdaq anjlok 1,30%. Di Eropa, FTSE 100, DAX Jerman, CAC Prancis, dan Euro Stoxx 50 kompak melemah lebih dari 1 persen.
Pasar Tunggu Arah Suku Bunga Global
Pekan ini, fokus investor tertuju pada kebijakan suku bunga bank sentral dunia, termasuk The Fed, PBoC, BoJ, BoE, hingga Bank Indonesia yang akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) untuk menetapkan suku bunga acuan.
Kebijakan ini krusial karena akan menentukan arus modal, sentimen pasar, hingga tren investasi di pasar saham ke depan.