- Antara
Adian Soroti Pungutan di Aplikasi Ojek Online, Dasar Hukum Aplikator Ojol yang Tarik Biaya Tambahan Dipertanyakan: Nilainya Bisa Rp8,9 Triliun
"Biar mudah menghitungnya, kita anggap saja semuanya menggunakan angka-angka motor atau roda dua, yaitu Rp2.000 biaya jasa aplikasi, Rp1.000 biaya perjalanan aman, dan Rp500 biaya hijau, atau rata-rata total sekitar Rp3.500 per sekali perjalanan," ujar Adian.
Ia memperkirakan, jika setiap pengemudi hanya melakukan satu perjalanan per hari, maka ada 7 juta konsumen yang terkena biaya tambahan tersbut. Artinya, dalam sehari, total pungutan bisa mencapai Rp24,5 miliar.
"Dari angka-angka tersebut, total per harinya bisa mencapai Rp24,5 miliar, atau sekitar Rp8,9 triliun per tahun," lanjutnya.
Adian mengakui, estimasi tersebut masih bersifat kasar karena hanya didasarkan pada asumsi.
Ia mnyebut bahwa data pasti masih belum dapat diakses publik karena pihak aplikator belum membuka secara rinci sistem perhitungan dan penerimaan mereka.
Karena itu, ia berharap pada Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) mendatang, pihak aplikator bisa menyampaikan data secara transparan agar angka yang disampaikan lebih dekat dengan kenyataan.
Ia juga menegaskan bahwa jumlah pemasukan yang disebutkan belum termasuk potongan komisi yang diatur berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku.
"Semoga terbayang jika yang lumrah dan yang berdasarkan hukum digabungkan, maka jangan heran jika kita akan temukan angka yang sangat fantastis diterima Aplikator," pungkasnya. (ant/rpi)