- Bank Woori Saudara
Bank Woori Saudara Diduga Kena Fraud Rp1,28 Triliun, Ada Skandal Kredit yang Libatkan Internal
Jakarta, tvOnenews.com - Dugaan skandal keuangan dengan nilai triliunan menyeruak di tubuh PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk atau BWS (IDX: SDRA).
Kasus ini mengemuka setelah induk usaha BWS, yakni Woori Bank Korea (WBK) pada pada 2 Juni 2025, mengumumkan adanya temuan mencurigakan dalam aktivitas keuangan anak usahanya di Indonesia.
WBK mendapati indikasi awal adanya transaksi tak wajar dalam proses audit internal yang dilakukan berdasarkan prosedur pengendalian perusahaan. Kuat dugaan bahwa telah terjadi penipuan kredit yang dilakukan oleh pihak eksternal.
Menurut laporan yang beredar, kasus ini bermula dari pengajuan surat kredit atau letter of credit yang menggunakan skema penjaminan pembayaran ekspor.
Namun, dokumen yang diserahkan oleh pihak nasabah diduga tidak valid karena mengandung informasi yang menyesatkan atau dipalsukan.
Nilai total dari transaksi mencurigakan tersebut mencapai US$78,5 juta atau setara dengan sekitar Rp1,28 triliun. Meski begitu, besarnya kerugian riil yang harus ditanggung BWS masih dalam proses verifikasi dan belum dapat dipastikan.
Penjelasan Pihak Bank Woori Saudara (BWS)
Merespons kabar menyebut keterlibatan nasabah dalam dugaan fraud tersebut, manajemen PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk akhirnya memberikan buka suara.
Klarifikasi disampaikan sebagai tanggapan atas pengumuman indikasi fraud yang disampaikan oleh WBK, selaku pemegang saham mayoritas.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (12/6/2025), BWS menyatakan tengah melakukan audit internal menyeluruh guna menelusuri fakta-fakta terkait insiden ini.
Pihak bank juga menegaskan bahwa laporan dari WBK merupakan bentuk kepatuhan terhadap prinsip transparansi informasi sesuai peraturan yang berlaku.
“Perlu kami garis bawahi bahwa angka yang dipublikasikan oleh WBK sebesar US$78,5 juta merupakan nilai dari total exposure, atau merupakan angka keseluruhan dari transaksi antara Bank Woori Saudara dengan nasabah yang bersangkutan yang terkait dengan masalah ini dan bukan nilai kerugian yang pasti,” kata Sekretaris Perusahaan dalam keterbukaan informasi.
Nilai pasti dari jumlah kerugian masih dalam proses penelaahan dan belum dapat dipastikan hingga seluruh proses investigasi internal diselesaikan,” tambahnya.