- Istimewa
Polemik Tambang di Raja Ampat, DPR Curigai Bahlil Hanya Sidak PT GAG Nikel: Ada Apa?
Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Sugeng Suparwoto mencurigai Menteri ESDM Bahlil Lahadalia lantaran hanya sidak ke PT GAG Nikel imbas polemik aktivitas tambang di Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Sugeng menjelaskan masyarakat setempat, khususnya Suku Kawe, memprotes empat perusahaan tambang yang beroperasi di wilayahnya.
Empat perusahaan itu yakni PT. Kawei Sejahtera Mining, PT. Mulia Raymond Perkasa, PT. Anugerah Surya Pratama, dan PT. Nurham.
“Nah, menjadi kontroversi kenapa? Karena kemarin Kementerian (ESDM), Menteri ESDM dengan tim yang dikunjungi justru PT GAG tadi. Padahal yang diprotes adalah keempat perusahaan itu,” kata Sugeng saat dihubungi tvOnenews.com, Senin (9/6/2025).
- Dok. Pribadi/Sugeng Suparwoto
Politisi Partai NasDem ini mengatakan PT GAG telah mendapat izin lingkungan atau AMDAL dari Kementerian Lingkungan Hidup. Bahkan, mendapat penilaian pelanggaran minor dan predikat Proper Hijau dari pemerintah.
Kata Sugeng, masyarakat Suku Kawe hanya mempermasalahkan tentang bagi hasil dengan PT GAG.
“Yang diprotes adalah oleh masyarakat suku Kawe sana adalah tentang bagi hasil. Menuntut kurang lebih selama beroperasi tahun 2018 sampai hari ini dituntut kurang lebih Rp550 miliar,” ujarnya.
“Selebihnya adalah catatan-catatan agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan lebih lanjut,” sambung Sugeng.
Sementara, PT. Kawei Sejahtera Mining, PT. Mulia Raymond Perkasa, PT. Anugerah Surya Pratama, dan PT. Nurham mendapat protes dari masyarakat karena dianggap banyak melakukan pelanggaran lingkungan.
Bahkan, izin operasi pertambangan PT Kawei Sejahtera Mining sudah disetop sejak 2008. Namun, kembali beroperasi hingga sekarang.
“Yang menjadi aspirasi adalah protes terhadap keempat PT tadi. Tidak secara khusus kepada PT GAG,” kata Sugeng.
Oleh karena itu, Sugeng mempertanyakan mengapa Menteri ESDM Bahlil tidak sidak ke empat perusahaan itu.
“Maka kemarin dicurigai, ada apa? Mohon maaf sekali lagi, Menteri ESDM, kok yang dikunjungi justru PT GAG ini gitu, tidak keempat PT ini sebagaimana menjadi aspirasi masyarakat Papua Barat Daya sana, khususnya adalah Kabupaten Raja Ampat,” kata dia.