- tvOnenews.com/Rilo Pambudi
International Industrial Week (IIW) Indonesia 2025 Dibuka, Ribuan Buyers Geruduk Eksibisi Teknologi Industri di JIEXPO Kemayoran
Jakarta, tvOnenews.com - International Industrial Week (IIW) Indonesia 2025 yang merupakan pameran industri berskala global resmi kembali dibuka di JIEXPO Kemayoran, Jakarta.
Ajang IIW Indonesia 2025 kali ini akan berlangsung selama empat hari, mulai 4 hingga 7 Juni 2025 dan digadang menjadi ruang temu strategis bagi pelaku industri dari dalam dan luar negeri untuk memperkuat koneksi, berbagi inovasi, dan memperluas peluang bisnis lintas sektor.
Sebagai salah satu ajang industri terbesar tahun ini, IIW Indonesia menghadirkan berbagai teknologi dan solusi industri terkini yang relevan dengan perkembangan global, khususnya dalam menyambut era industri 5.0.
“Pameran ini menjadi pusat solusi industri terdepan, yang mempertemukan para produsen, pemasok, dan pengambil keputusan utama dalam satu tempat, mencakup 14 kategori industri seperti Peralatan Logistik & Penanganan Material, Mesin Pengemasan & Percetakan, Peralatan Mesin & Pengolahan Logam, dan banyak lagi,” kata Binu selaku COO Meorient Exhibition International yang merupakan penyelenggara utama.
Menariknya, IIW Indonesia 2025 diramaikan oleh ratusan peserta pameran yang hampir seluruhnya berasal dari China.
Selain menampilkan produk dan teknologi terbaru, acara ini juga dilengkapi dengan forum bisnis, sesi business matching, seminar industri, serta demonstrasi teknologi secara langsung di arena pameran.
Penyelenggaraan pameran ini ditujukan untuk mendukung penguatan rantai pasok nasional dan mempercepat transformasi industri menuju era baru yang lebih canggih dan terintegrasi secara digital.
Sejumlah tokoh penting turut hadir dalam pembukaan acara. Antara lain adalah Dr. Atong Soekirman, S.E., M.M., dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Dadang Asikin selaku perwakilan dari Gabungan Asosiasi Perusahaan Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia (GAMMA); Hari Noegroho dari Indonesia Packaging Federation (IPF); hingga Mahendra Rianto dari Asosiasi Logistik Indonesia (ALI).
"Ini adalah ajang yang berharga untuk belajar langsung pengembangan teknologi baru dari pelaku industri China dan internasional. Kita bisa belajar bagaimana China membuat sebuah industri, di mana industrinya dipakai di seluruh dunia,” kata Mahendra Rianto kepada awak media.
"Dari sisi logistik, apa yang berkaitan dengan industri tersebut, di situ kami akan bertukar pikiran untuk bagaimana sebuah produk bisa mengglobal di seluruh dunia, ditata atau diatur rantai pasoknya," imbuhya.