Investor Masih Naksir! Obligasi Pemerintah Tetap Seksi di Tengah Tekanan Global

Jakarta, tvOnenews.com – Di tengah tekanan eksternal dan fluktuasi global, pasar obligasi pemerintah Indonesia menunjukkan ketahanan yang mengesankan. Surat Berharga Negara (SBN) rupiah masih memikat hati investor, dengan permintaan yang diprediksi tetap stabil dan solid. Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe, menyatakan bahwa sejumlah seri SBN tetap menarik berdasarkan valuasi yield curve saat ini. “FR0094, FR0064, FR0052, FR0065, FR0100, dan FR0103 diperkirakan akan jadi incaran investor,” ujarnya di Jakarta, Rabu (4/6/2025). Yield AS Naik, Investor Tetap Percaya RI Meski imbal hasil obligasi AS mengalami kenaikan—US Treasury (UST) 5 tahun naik 3 basis poin ke 4,04 persen, dan UST 10 tahun bertahan di 4,46 persen—investor global masih menaruh kepercayaan terhadap stabilitas kredit Indonesia. Buktinya, Credit Default Swap (CDS) 5 tahun Indonesia masih di level 79 basis poin, dan relatif stabil di kisaran 79–82 bps selama sepekan terakhir. “Itu mencerminkan bahwa persepsi risiko terhadap Indonesia masih sangat terkendali,” jelas Amir. Yield Turun, Transaksi SBN Melejit Pada perdagangan Selasa (3/6), harga Surat Utang Negara (SUN) bergerak variatif dengan kecenderungan menguat. Data PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) menunjukkan: Yield SUN 5 tahun (FR0104) turun 1 bps ke 6,42 persen Yield SUN 10 tahun (FR0103) turun 1 bps ke 6,83 persen Yield curve 10-tahun (GIDN10YR) turun 2 bps ke 6,85 persen “Level ini masih sesuai dengan estimasi kami pekan lalu di kisaran 6,70–6,91 persen,” lanjut Amir. Kinerja transaksi pun mendukung narasi kepercayaan pasar. Volume transaksi SBN secara outright tercatat mencapai Rp40,6 triliun, naik signifikan dari Rp27,3 triliun pada hari sebelumnya. Dua seri teraktif di pasar sekunder adalah: FR0103: Rp12,4 triliun FR0104: Rp5,7 triliun Sementara itu, transaksi obligasi korporasi mencapai Rp4,3 triliun. Lelang SUN: Permintaan Masih Kuat Meski Turun Data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menunjukkan bahwa total incoming bid dalam lelang SUN terakhir mencapai Rp77,2 triliun, sedikit menurun dari Rp108,3 triliun pada lelang 20 Mei. Namun demikian, pemerintah tetap menetapkan total amount awarded sebesar Rp28 triliun, melampaui target indikatif yang hanya Rp26 triliun. Artinya, pemerintah masih melihat ruang untuk menyerap likuiditas pasar yang tinggi. Di tengah naik-turunnya yield global dan tekanan dari luar negeri, pasar obligasi Indonesia menunjukkan daya tahan kuat. Permintaan investor yang tetap solid, dukungan pada stabilitas makro, serta kepercayaan pada manajemen fiskal pemerintah menjadi fondasi kuat bagi SBN untuk terus bersinar. (ant/nsp)

Investor Masih Naksir! Obligasi Pemerintah Tetap Seksi di Tengah Tekanan Global

Berita Terkait

IHSG Bangkit ke Zona Hijau di Awal Pekan, Analis Prediksi Tren Penguatan Berlanjut

IHSG Menguat Tipis di Tengah Tekanan Bursa Asia, Pasar Tunggu Arah Kebijakan BI dan The Fed

IHSG Menguat ke Zona Hijau, Pasar Saham Optimistis Ikuti Tren Global

IHSG Melonjak 16,6 Persen, Purbaya Ungkap Sinyal Positif Pasar: To The Moon Nanti 2030

Topik Terkait

Obligasi Pemerintah

Sbn

Sun

Yield Obligasi

Investor Global

Fr0103

Fr0104

Cds Indonesia

Pasar Obligasi Indonesia

Bni Sekuritas

Lelang Sun

Saksikan Juga

Prabowo Panggil Menkeu Purbaya Dadakan ke Istana, Ada Apa? | OneNews Update

Banjir Bandang Susulan di Padang, Akses Satu-satunya ke Batu Busuak Putus Total

Tumpukan Sampah Ancam Kesehatan Warga Tangsel

Terseret Arus Banjir, WNA di Bali Ditemukan Tewas Tersangkut di Gorong-gorong

Isak Tangis Kakek Terdakwa Pencurian Burung Langka, Dituntut 2 Tahun Penjara

Area Persawahan di Padang Berubah Menjadi Aliran Sungai Baru

Viral

Pertamina

Bri

Purbaya Yudhi Sadewa

Emas

Bbri