news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Rabu (30/4/2025)..
Sumber :
  • tvOnenews.com/Abdul Gani Siregar

Usai 3 Bulan Defisit, APBN Surplus Rp4,3 Triliun per April 2025

Dia menyebut APBN 2025 hingga April mengalami surplus anggaran sebesar Rp4,3 trilun atau 0,02 persen Produk Domestik Bruto (PDB).
Selasa, 20 Mei 2025 - 13:23 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sampai April menunjukkan kinerja yang positif.

Hal disampaikan pada Rapat Paripurna DPR RI saat menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Rancangan APBN Tahun 2026.

Dia menyebut APBN 2025 hingga April mengalami surplus anggaran sebesar Rp4,3 trilun atau 0,02 persen Produk Domestik Bruto (PDB).

“Realisasi APBN hingga April 2025 menunjukkan kinerja yang positif, dengan surplus anggaran Rp4,3 trilun atau 0,02 persen PDB, keseimbangan primer positif Rp173,9 triliun, dan posisi kas surplus Rp283,6 triliun (SILPA),” kata Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (20/5/2025).

Sementara itu, dia mengungkapkan pendapatan negara hingga April 2025 mencapai Rp810,5 triliun atau 27 persen dari target APBN. Menurut Sri Mulyani, angka tersebut menunjukkan aktivitas ekonomi Indonesia tetap terjaga di tengah gejolak global.

“Belanja negara terealisasi sebesar Rp806,2 triliun atau 22,3 persen dari target APBN. Hal ini menunjukkan di tengah masa transisi, APBN 2025 tetap berfungsi optimal dalam pelaksanaan program prioritas yang sangat dirasakan oleh rakyat kita,” jelasnya.

Sri Mulyani mengatakan APBN juga tetap optimal sebagai shock absorber yang menjaga stabilitas ekonomi, melindungi dunia usaha, dan menopang daya beli masyarakat. 

Selain itu, Menkeu juga mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 ke 2026 diproyeksikan hanya meningkat sebesar 4,7 persen.

Dia mengatakan angka tersebut berdasarkan proyeksi International Monetary Fund (IMF). Angka itu turun 0,4 persen dari proyeksi pada Januari 2025.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga mengalami revisi ke bawah sebesar 0,4 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 dan 2026 diproyeksikan oleh IMF sebesar 4,7 persen turun 0,4 persen dari proyeksi di bulan Januari 2025,” kata dia.

Sementara, pertumbuhan ekonomi global pada 2026 menurut IMF hanya tumbuh sebesar 3 persen atau 0,3 persen lebih rendah dari proyeksi sebelum perang tarif impor Amerika Serikat (AS) dimulai.

“Negara-negara yang ketergantungan ekspor ke AS tinggi mengalami pukulan yang cukup dalam,” jelas Sri Mulyani.

Dia menegaskan upaya tersebut dilakukan pemerintah dengan tetap menjaga APBN terjaga sehat, kredibel, dan efektif. (saa/nba)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral