- ADRO
Alamtri (ADRO) Buyback Saham Rp4 Triliun Tanpa RUPS, Apa Tujuan Emiten Boy Thohir Ini?
Jakarta, tvOnenews.com - PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) telah mengumumkan aksi pembelian kembali (buyback) saham tanpa perlu menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Buyback ini dilakukan berdasarkan ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (POJK 13) yang memberi ruang bagi emiten untuk melakukan buyback tanpa persetujuan pemegang saham terlebih dahulu.
Dalam hal ini, ADRO memanfaatkan ketentuan POJK 13/2023 tersebut untuk mulai membeli kembali sahamnya di pasar dengan nilai triliunan rupiah.
Kebijakan buyback ADRO menjadi perhatian lantaran dilakukan secara paralel dengan rencana buyback lain yang akan diajukan dalam RUPS Tahunan mendatang.
"Pembelian Kembali Saham Berdasarkan POJK 13 akan dilakukan sesuai ketentuan yang diatur dalam POJK 13/2023, dimana jumlah nilai nominal seluruh saham yang akan dibeli kembali oleh Perseroan tidak akan melebihi 20% (dua puluh persen) dari modal disetor Perseroan," tulis keterangan ADRO di keterbukaan informasi BEI, dikutip Sabtu (17/5/2025).
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis pada 15 Mei 2025, perusahaan memulai proses buyback saham dengan alokasi dana sebesar Rp4 triliun.
Menariknya, periode buyback jumbo ini hanya berlangsung selama dua pekan mulai dari Jumat, 16 Mei 2025, hingga 2 Juni 2025.
Merujuk ketentuan POJK Nomor 13 Tahun 2023 junto Surat OJK Nomor S-17/S.04/2025 tertanggal 18 Maret 2025, aturan memberikan izin bagi perusahaan terbuka untuk melakukan buyback saham tanpa perlu melalui proses RUPS terlebih dahulu.
Langkah tersebut berbeda dari rencana pembelian kembali saham lainnya yang akan diajukan ADRO dalam RUPS Tahunan. Perusahaan juga menganggarkan dana sebesar Rp4 triliun untuk buyback setelah mendapatkan persetujuan pemegang saham.
"Pembelian Kembali Saham Perseroan 2024 yang telah efektif tercatat pada Daftar Pemegang Saham Perseroan (“DPS”) pada tanggal 14 Mei 2025 adalah sebanyak 1.309.976.500 (satu miliar tiga ratus sembilan juta sembilan ratus tujuh puluh enam ribu lima ratus) saham atau 4,26% dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor dalam Perseroan," bunyi detail kutipan dalam laporan informasi dan fakta material.
Awalnya, perusahaan menjadwalkan pelaksanaan RUPS pada 15 Mei 2025, yang akan menjadi titik awal pelaksanaan buyback untuk periode 12 bulan berikutnya.
Namun, berdasarkan keterbukaan informasi pada 14 Mei 2025, ADRO mengumumkan perubahan jadwal RUPS tersebut, sehingga buyback berdasarkan RUPS pun mengalami pergeseran waktu menjadi 2 Juni 2025.