news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie: Indonesia Nonblok, Siap Jadi Penyeimbang China-AS.
Sumber :
  • istimewa

Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie: Indonesia Nonblok, Siap Jadi Penyeimbang China-AS

Dalam wawancara eksklusif bersama Bloomberg TV, Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie menyoroti pentingnya stabilitas kawasan dan peluang kerja sama ekonomi.
Sabtu, 17 Mei 2025 - 21:55 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvonenews.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Anindya Novyan Bakrie menyoroti pentingnya stabilitas kawasan dan peluang kerja sama ekonomi. Hal tersebut diungkapkan seusai menghadiri undangan jamuan makan malam kenegaraan di Qatar yang turut dihadiri Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Emir Qatar, Sheikh Tamim ibn Hamad Al Thani di Istana Lusail, Doha, Qatar, pada Rabu malam (14/05/2025) lalu.

Dalam wawancara eksklusif bersama Bloomberg TV, Anin sapaan akrabnya menyebut pertemuan tersebut membawa semangat positif dan membuka jalan bagi peningkatan kerja sama dagang dan investasi lintas kawasan.

"Saya pikir itu adalah jamuan kenegaraan yang sangat baik. Tapi yang lebih penting, semua orang pulang dengan suasana hati yang positif. Banyak pembicaraan soal perdagangan dan investasi," ujar Anin pada Jumat (16/05/2025) waktu setempat.

Anin menekankan bahwa stabilitas kawasan Timur Tengah merupakan faktor penting bagi dunia, termasuk bagi Indonesia yang akan menjadi tuan rumah pertemuan ASEAN pekan berikutnya. Selanjutnya, Anin juga mengungkap bahwa kunjungannya ke AS dua pekan sebelumnya memperlihatkan kesamaan keinginan dari pelaku usaha AS dan Indonesia untuk menghindari dampak negatif dari kebijakan tarif.

"Mereka (pelaku usaha AS) benar-benar ingin segera menyepakati kesepakatan karena setiap kenaikan tarif akan mendorong inflasi," kata Anin.

Saat ini, nilai perdagangan Indonesia-AS tercatat sekitar 40 miliar dolar AS, dengan AS sebagai mitra dagang terbesar kedua Indonesia setelah China. Anin optimistis angka ini bisa naik dua kali lipat (80 miliar dolar AS) dalam dua hingga tiga tahun ke depan.

"Kami bisa impor kedelai, gandum, kapas, daging, dan produk susu dari Amerika Serikat, dan di saat yang sama ekspor elektronik, furnitur, alas kaki, dan garmen. Selain itu, ada peluang kerja sama baru dalam hal mineral kritis," jelas Anin.

Indonesia kata Anin juga baru saja meluncurkan Sovereign Wealth Fund (Danantara) dengan aset kelolaan mencapai 900 miliar dolar AS, yang menurut Anin dapat dimanfaatkan untuk co-investment antara Indonesia dan AS.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral