- Pexel
Lanjutan Korupsi 109 Ton Emas di Antam: 7 Orang Swasta Terancam Bui hingga 12 Tahun!
Jaksa juga menyampaikan pertimbangan atas tuntutan tersebut. Faktor yang memberatkan adalah para terdakwa tidak mendukung upaya pemerintah dalam pemberantasan korupsi serta memperoleh keuntungan pribadi dari perbuatan melawan hukum.
Sementara hal yang meringankan antara lain para terdakwa belum pernah dihukum sebelumnya, menunjukkan penyesalan, serta ada yang telah lanjut usia.
Kasus ini telah menyeret enam mantan pejabat PT Antam Tbk yang disebut berperan bersama tujuh pelanggan swasta tersebut. Negara disebut mengalami kerugian hingga Rp3,31 triliun akibat praktik korupsi ini.
Enam pejabat Antam yang turut didakwa yakni Tutik Kustiningsih (VP UBPP LM Antam 2008–2011), Herman (VP periode 2011–2013), Dody Martimbang (Senior Executive VP 2013–2017), Abdul Hadi Aviciena (GM 2017–2019), Muhammad Abi Anwar (GM 2019–2020), dan Iwan Dahlan (GM 2021–2022).
Dari seluruh kerugian negara, selain yang dinikmati para terdakwa, ada pula keuntungan yang diperoleh pihak lain yang bukan bagian kontrak resmi, seperti individu, toko emas, dan perusahaan, yang nilainya ditaksir mencapai Rp1,7 triliun.
Atas perbuatannya, tujuh terdakwa swasta tersebut diduga melanggar ketentuan dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 juncto Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 yang telah diubah lewat UU Nomor 20 Tahun 2001, jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Kasus ini menjadi salah satu skandal besar dalam sejarah tata kelola emas negara. Proses hukum terhadap tujuh terdakwa swasta serta mantan pejabat PT Antam tentunya menjadi ujian serius terhadap komitmen pemberantasan korupsi di sektor sumber daya alam.
Putusan pengadilan nantinya diharapkan menjadi preseden penting untuk mencegah praktik serupa di masa depan. (ant/rpi)