- Antara
Anggaran AS Surplus US$258 Miliar di April 2025, Penerimaan Tarif Impor Pecahkan Rekor
Jakarta, tvOnenews.com - Amerika Serikat mencatat surplus anggaran sebesar US$258 miliar pada bulan April 2025, meningkat 23% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini didorong oleh lonjakan penerimaan pajak individu serta rekor pendapatan dari tarif impor.
Data dari Departemen Keuangan AS (US Treasury) menunjukkan bahwa penerimaan dari pajak individu yang tidak dipotong langsung dari gaji meningkat 16%, mencapai US$460 miliar. Ini bertepatan dengan puncak musim pelaporan pajak di AS yang biasanya jatuh pada bulan April.
Namun sorotan utama justru datang dari penerimaan tarif impor, yang mencapai US$16 miliar — hampir dua kali lipat dari April 2024 dan tertinggi dalam sejarah.
“Rata-rata pendapatan harian dari tarif selama April mencapai lebih dari US$500 juta,” tulis laporan tersebut.
Kenaikan drastis ini dipicu oleh kebijakan Presiden Donald Trump yang menaikkan tarif hingga 145% untuk produk dari Tiongkok dan minimal 10% untuk negara lain. Meski Trump mengklaim tarif menyumbang US$2 miliar per hari, data resmi menyebutkan realisasinya sekitar seperempat dari klaim tersebut.
Kesepakatan Perdagangan Bisa Pangkas Penerimaan Tarif
Ke depannya, pendapatan dari tarif impor diperkirakan turun tajam, seiring kesepakatan antara AS dan Tiongkok pada awal Mei 2025. Dalam perjanjian tersebut:
-
AS sepakat menurunkan tarif dari 145% menjadi 30% selama 90 hari.
-
Tiongkok menurunkan tarif atas barang AS dari 125% menjadi 10%.
Tujuan kesepakatan ini adalah menahan laju inflasi dan mengurangi risiko eskalasi perang dagang.
Refund Pajak dan Neraca Bersih April
Meski penerimaan tinggi, pengembalian dana pajak (tax refunds) juga meningkat sebesar 16% menjadi US$86 miliar, membuat total penerimaan bersih bulan April mencapai US$850 miliar.
Defisit Anggaran 7 Bulan Capai US$1,049 Triliun
Untuk periode Oktober 2024 hingga April 2025, defisit anggaran AS mencapai US$1,049 triliun, meningkat 23% dibandingkan tahun lalu. Ini terjadi meski penerimaan negara mencatat rekor US$3,110 triliun, karena pengeluaran juga melonjak ke US$4,159 triliun.
Pejabat Treasury mengingatkan bahwa defisit bisa bertambah 4% lagi, setelah memperhitungkan:
-
Perbedaan kalender
-
Penundaan pembayaran pajak California sebesar US$85 miliar