- ANTARA
Fantastis! Laba Antam Meroket 1.000% Lebih di Kuartal I 2025, Tembus Rp2,32 Triliun karena Penjualan Emas Melejit
Jakarta, tvOnenews.com - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mencatatkan lonjakan laba bersih yang sangat signifikan pada kuartal pertama 2025.
Perusahaan pelat merah ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp2,32 triliun atau lebih dari sepuluh kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu.
Dibandingkan dengan kuartal pertama 2024, laba Antam naik setara 1.003% karena tahun lalu hanya membukukan laba bersih Rp210,59 miliar.
Capaian ANTM kali ini menunjukkan pemulihan kinerja keuangan yang luar biasa setelah sebelumnya mencatat angka yang jauh lebih rendah.
Direktur Utama PT Antam Tbk, Nicolas D. Kanter, menyampaikan bahwa pertumbuhan signifikan ini turut mencerminkan keberhasilan Antam dalam menjaga konsistensi kinerja.
"Kami terus mengedepankan excellence operation (operasi yang sangat bagus) dan penerapan good mining practices sehingga dapat mengoptimalkan kinerja perusahaan Antam,” ujar Nicolas dalam keterangan resmi di Jakarta, dikutip Sabtu (10/5/2205).
“Antam juga terus melakukan strategi pemasaran yang inovatif, efisiensi biaya yang solid serta menjaga struktur cash cost yang kompetitif,” sambungnya.
Kinerja Antam juga tercermin dari peningkatan EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) yang melonjak 519 persen menjadi Rp3,26 triliun dari sebelumnya Rp527,61 miliar. Selain itu, laba kotor tercatat melonjak lebih dari 13 kali lipat menjadi Rp3,64 triliun.
Sementara itu, laba usaha yang tahun lalu sempat negatif Rp491,19 miliar, kini berhasil berbalik positif menjadi Rp2,69 triliun.
Laba bersih per saham dasar (EPS) juga naik tajam hingga 794 persen menjadi Rp88,69. Total aset Antam meningkat 17 persen menjadi Rp48,30 triliun, dan ekuitas naik 10 persen menjadi Rp34,62 triliun.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam, Arianto Sabtunugrojo Rudjito, menjelaskan bahwa penjualan bersih pada kuartal I 2025 tercatat mencapai Rp26,15 triliun.
Angka ini melonjak sekitar 203 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp8,62 triliun.
Penjualan dalam negeri menjadi sumber utama pendapatan, menyumbang 95 persen atau sekitar Rp24,83 triliun.
Emas tetap menjadi kontributor utama dengan nilai penjualan mencapai Rp21,61 triliun atau sekitar 83 persen dari total pendapatan konsolidasi Antam, meningkat sekitar 182 persen dibanding tahun sebelumnya.
Volume penjualan emas turut meningkat signifikan sebesar 93 persen, menjadi 13,7 ton.
“Ini tentunya juga didorong beberapa faktor termasuk peluncuran aplikasi Antam Logam Mulia yang mempermudah para konsumen untuk bertransaksi emas fisik secara digital,” kata Arianto.
Selain emas, komoditas lain seperti nikel dan bauksit juga mencatatkan pertumbuhan positif. Penjualan nikel yang mencakup feronikel dan bijih nikel naik sekitar 581 persen menjadi Rp3,77 triliun.
Produksi feronikel mencapai 4.498 ton dengan volume penjualan 4.839 ton. Adapun produksi bijih nikel melonjak 221 persen menjadi 4,63 juta wmt, seiring dengan peningkatan penjualan sebesar 281 persen menjadi 3,83 juta wmt.
Di sisi lain, segmen bauksit dan alumina mencatatkan kenaikan penjualan hingga 102 persen menjadi Rp708,75 miliar. Produksi bijih bauksit meningkat 328 persen menjadi 653.781 wmt, dan penjualan alumina mencapai 44.048 ton, naik 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Melihat kinerja fantastis Antam di berbagai lini komoditas, Antam berpotensi besar untuk terus tumbuh dan mendominasi pasar logam dan mineral nasional maupun global. (ant/rpi)