news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Republik Indonesia, Sudaryono..
Sumber :
  • Kementan

Presiden Targetkan 10 Komoditas Ini Kuasai Pasar Dunia, Wamentan: Tidak Impor Lagi

Wamentan Sudaryono mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto menargetkan Indonesia menjadi produsen nomor satu dunia untuk 10 komoditas pertanian unggulan.
Sabtu, 10 Mei 2025 - 21:36 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah tengah menyiapkan strategi besar untuk membawa Indonesia menjadi pemain utama dalam sektor pertanian global.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto menargetkan Indonesia menjadi produsen nomor satu dunia untuk 10 komoditas pertanian unggulan.

Target ini akan ditempuh melalui peningkatan produktivitas nasional yang didukung riset, pembiayaan, serta penggunaan teknologi pertanian modern.

Langkah ambisius ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus mendorong dominasi Indonesia di pasar ekspor pertanian dunia.

Hal itu disampaikan Wamentan Sudaryono saat melakukan kunjungan kerja di Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Industri dan Penyegar, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat kemarin.

“Presiden sudah kasih instruksi kepada kami, kepada Pak Menteri (Amran) untuk menyiapkan 10 komoditi untuk kembali kita mencapai peringkat satu, nomor satu di dunia sebagai produsennya,” ujar Wamentan, dikutip Sabtu (10/5/2025).

Wamentan menjelaskan bahwa Presiden telah menetapkan beberapa komoditas utama yang harus digenjot produksinya, antara lain pala, kelapa, sawit, karet, kopi, kakao, lada, dan bawang putih.

Komoditas-komoditas ini dinilai memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar global jika didukung oleh strategi yang tepat.

"Itu kita lagi bagaimana kita swasembada, artinya yang masih impor tidak lagi impor, yang tidak impor kita bisa ekspor, itu yang kita inginkan," tambahnya.

Lebih lanjut, Sudaryono menyampaikan bahwa komoditas seperti kopi dan kakao memiliki peluang ekspor yang sangat besar.

Namun demikian, tantangan utama masih terletak pada rendahnya produktivitas per hektare jika dibandingkan dengan negara pesaing seperti Vietnam.

Wamentan menyebutkan bahwa Presiden ingin komoditas perkebunan nasional kembali berjaya dan meraih posisi puncak dalam skala produksi dan ekspor dunia.

Meski tidak merinci secara lengkap seluruh daftar 10 komoditas yang ditargetkan, arah kebijakan tersebut sudah jelas, yakni Indonesia harus kembali memimpin di sektor pertanian global.

Selain fokus pada swasembada untuk komoditas strategis seperti beras, jagung, gula konsumsi, dan garam, pemerintah juga menyiapkan langkah hilirisasi di sektor agro.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan nilai tambah dan memperluas akses pasar internasional bagi produk pertanian dalam negeri.

Untuk mendukung langkah tersebut, pemerintah tengah menyiapkan skema pembiayaan dan investasi guna mempercepat program peremajaan tanaman perkebunan utama seperti kopi, sawit, dan kelapa secara nasional.

"Investasinya berapa, sekarang lagi dihitung karena kan tidak hanya cukup modal riset tapi harus ada keuangan, harus ada modal, harus ada financing yang kita siapkan," jelasnya.

Sudaryono menambahkan bahwa kesiapan infrastruktur dan hasil riset sudah dimiliki. Tantangan berikutnya adalah menjalankan rencana dengan komitmen tinggi dan langkah strategis yang terukur.

"Modul-modulnya kita siapkan. Jadi ini insya Allah paling tidak di kuartal terakhir di tahun ini (2025) kita sudah mulai apakah itu peremajaan kopi, sawit, kelapa. Terus yield-nya (hasil panen), bagaimana agar cepat bisa tubuh, bisa panen dan seterusnya itu kita lagi siapkan," pungkas Wamentan. (ant/rpi)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

02:55
00:50
05:10
01:03
01:20
01:12

Viral