news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi IHSG..
Sumber :
  • Antara

IHSG Hari Ini Dibuka Menguat ke 6.811: Apa Saja Pendorongnya?

IHSG hari ini dibuka naik ke 6.811 di tengah pantauan inflasi dan sentimen global. Kenaikan terbuka, tapi tetap dibayangi potensi tekanan pasar.
Jumat, 2 Mei 2025 - 11:15 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tajam pada perdagangan Jumat (2/5), di tengah meningkatnya perhatian pelaku pasar terhadap data inflasi domestik bulan April 2025.

IHSG melesat 44,31 poin atau naik 0,65% ke level 6.811,11. Indeks LQ45 juga mengalami kenaikan 6,36 poin atau 0,84% menjadi 767,87.

Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam catatannya menyebutkan, meski arah penguatan IHSG masih terbuka, ruang kenaikan dinilai terbatas karena sejumlah faktor yang masih mengganjal baik dari sisi domestik maupun eksternal.

Inflasi April Jadi Fokus Utama

Fokus utama investor saat ini adalah rilis data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) April 2025. Inflasi ini dinilai krusial untuk membaca potensi perlambatan konsumsi masyarakat pasca Lebaran.

Salah satu penyebab perlambatan ini adalah turunnya jumlah pemudik selama musim mudik tahun ini. Selain itu, kinerja indeks manufaktur PMI juga menjadi perhatian setelah mencatat angka 52,4 pada Maret 2025—masih menunjukkan ekspansi namun berpotensi melemah.

Sentimen Global Campur Aduk

Dari luar negeri, sentimen pasar sedikit membaik setelah kekhawatiran atas kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump mulai mereda. Namun, ketidakpastian tetap menghantui seiring adanya sinyal dampak terhadap pasar tenaga kerja, terlihat dari lonjakan klaim pengangguran mingguan di AS.

Di sisi lain, laporan keuangan kuartalan dari raksasa teknologi seperti Microsoft dan Meta membawa angin segar. Nasdaq bahkan melesat 1,52%, menjadi 17.710,74, disusul penguatan Dow Jones dan S&P 500.

Pasar Regional: Jepang Stabil, China Melemah

Pasar Asia pagi ini juga menunjukkan arah bervariasi. Nikkei Jepang naik 0,65% usai Bank of Japan (BOJ) mempertahankan suku bunga di 0,5%, level tertinggi sejak 2008. Namun, proyeksi pertumbuhan ekonomi Jepang untuk 2025 dipangkas dari 1,1% menjadi 0,5% akibat tekanan tarif global.

Di sisi lain, indeks Shanghai melemah 0,23%, sementara bursa Singapura (Strait Times) dan Nikkei justru bergerak positif.

Dengan sejumlah faktor domestik seperti inflasi dan PMI, serta dinamika global dari kebijakan tarif hingga laporan keuangan raksasa teknologi, pelaku pasar perlu tetap waspada meski peluang penguatan IHSG masih ada. Sentimen bisa cepat berubah, dan kehati-hatian tetap kunci. (nsp)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral