news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi IHSG..
Sumber :
  • Antara

IHSG Tembus 6.660, Bursa Global Kompak Naik Menjelang Akhir Pekan

IHSG tembus 6.660, naik 0,71% ikuti reli global. Bursa Asia dan Wall Street menguat, didorong sentimen dagang dan stabilitas BI-Rate.
Jumat, 25 April 2025 - 10:30 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tajam pada awal perdagangan Jumat, 25 April 2025, mengikuti reli pasar saham Asia dan global.

IHSG dibuka naik 47,14 poin atau 0,71 persen ke level 6.660,62, menunjukkan kepercayaan investor yang mulai pulih menjelang akhir pekan.

Pasar Optimis, Saham Unggulan Diburu

Selain IHSG, indeks LQ45 yang berisi 45 saham unggulan turut menguat 1,01 persen ke posisi 749,36. Kenaikan ini mencerminkan meningkatnya minat investor terhadap saham-saham blue-chip yang dinilai lebih stabil di tengah ketidakpastian global.

Analis BNI Sekuritas, Fanny Suherman, menilai penguatan ini masih bisa berlanjut selama IHSG bertahan di atas level teknikal 6.530. “Dukungan teknikal masih kuat. Selama sentimen eksternal positif dan arus dana asing masuk, peluang reli lanjutan sangat terbuka,” ujarnya.

Global Menguat: Dari Wall Street hingga Asia

Sentimen dari pasar global memberi angin segar. Di Wall Street, indeks utama mengalami lonjakan:

  • S&P 500 naik 2,03 persen

  • Nasdaq Composite melesat 2,74 persen

  • Dow Jones menguat 1,23 persen

Katalis utama datang dari kinerja positif saham-saham teknologi seperti Nvidia, Amazon, dan Microsoft yang mengangkat sentimen pasar.

Sementara di Eropa, indeks STOXX 600 naik 0,36 persen, dengan sektor otomotif dan bahan baku memimpin. Saham Renault melesat 4,4 persen setelah mencetak pendapatan kuartalan yang impresif.

Bursa Asia Ikut Reli

Pasar Asia juga menunjukkan tren positif:

  • Nikkei Jepang menguat 1,34 persen ke 35.509,88

  • Shanghai Composite +0,02% ke 3.297,97

  • Kuala Lumpur +0,11% ke 1.508,12

  • Hanya Straits Times Singapura yang melemah 0,35 persen ke 3.818,37

Negosiasi Dagang Jadi Perhatian

Dari sisi geopolitik dan perdagangan, China menegaskan kembali tidak sedang dalam proses negosiasi tarif dengan Amerika Serikat, meski Presiden Donald Trump mengklaim sebaliknya. Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, He Yadong, menyebut pernyataan itu tidak berdasar dan menuntut pencabutan seluruh tarif sepihak AS yang kini mencapai 145 persen.

Namun, ketegangan itu tidak menyurutkan optimisme pasar setelah Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan peluang besar untuk tercapainya kesepakatan dagang dengan Korea Selatan, bahkan bisa diumumkan minggu depan.

Indonesia-AS Bahas Tarif Resiprokal

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral