news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Inilah Keuntungan Transaksi Pakai QRIS, Metode Pembayaran Cepat yang Jadi Tren di Masyarakat Indonesia.
Sumber :
  • Istimewa

Ditekan Amerika, QRIS Malah Ngebut! Transaksi Naik 169% di Ramadan

Meski disorot AS, transaksi QRIS naik 169% yoy. BI mencatat lonjakan pengguna, merchant, dan nominal transaksi sepanjang Ramadan 2025.
Rabu, 23 April 2025 - 16:01 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com — Di tengah sorotan Amerika Serikat (AS) terhadap sistem pembayaran nasional Indonesia, Quick Response Indonesian Standard (QRIS) justru mencatat lonjakan signifikan dalam transaksi digital sepanjang Ramadan dan Idul Fitri 2025.

Bank Indonesia (BI) mencatat volume transaksi QRIS naik tajam sebesar 169,15 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), didorong oleh pertumbuhan pengguna dan merchant.

“Volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS tetap tumbuh tinggi sebesar 169,15% yoy,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers virtual Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu (23/4/2025).

Lonjakan Transaksi Selama Ramadan

Selama periode Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) 2025, rata-rata pertumbuhan volume transaksi per pengguna QRIS bahkan melesat 111% yoy, melampaui pencapaian tahun sebelumnya yang sebesar 76%.

Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta menambahkan bahwa pada triwulan I-2025, jumlah pengguna QRIS telah mencapai 56,3 juta, dengan total 2,6 miliar transaksi dan nilai transaksi mencapai Rp 262,1 triliun.

“Mayoritas merchant QRIS berasal dari sektor UMKM, dengan jumlah mencapai 38,1 juta,” jelas Filianingsih.

Sorotan dari Amerika Serikat

Meski mencatat pertumbuhan, sistem pembayaran nasional seperti QRIS dan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) mendapat perhatian dari pemerintah AS. Negeri Paman Sam menilai sistem tersebut bisa membatasi akses perusahaan asing dalam ekosistem keuangan Indonesia.

Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan koordinasi intensif dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Kami sudah berkoordinasi dengan BI dan OJK, terutama terkait dengan sistem pembayaran yang disoroti pihak Amerika,” ujar Airlangga dalam konferensi pers, Sabtu (19/4).

Proses Negosiasi Masih Berlangsung

Bank Indonesia juga telah merespons isu ini secara diplomatis. Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyebut bahwa proses negosiasi antara Indonesia dan AS masih berlangsung.

“Itu lagi proses ya,” ucap Destry singkat kepada wartawan di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Senin (21/4).

Meski tekanan diplomatik muncul, data transaksi menunjukkan bahwa adopsi QRIS oleh masyarakat dan pelaku UMKM Indonesia terus meningkat — mencerminkan preferensi publik terhadap sistem pembayaran digital nasional. (nsp) 

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral