- Antara
Kadin Indonesia Ungkap Estonia Bisa Menjadi Pintu Masuk Pasar Eropa, Bidik Sektor Digital hingga Teknologi Hijau
Selain program e-residensi Estonia, semua orang dapat menjalankan bisnis dengan memanfaatkan lingkungan digital yang menyediakan berbagai layanan bagi bisnis dan individu serta keamanan siber.
“Itulah yang perlu kita lakukan saat ini di abad ke-21. Kita adalah salah satu negara terbaik di dunia di bidang ini,” ungkapnya.
Margus juga menjelaskan bahwa Estonia telah mengembangkan digitalisasi selama lebih dari 20 tahun bersama sektor swasta. Dalam hal ini, Estonia mengundang Indonesia untuk menjajaki peluang dan investasi di negaranya.
“Kami juga sepakat bahwa kami akan segera mengirimkan delegasi Indonesia ke Estonia. Jadi hubungan praktis di kedua pihak akan sangat penting,” ungkap Margus.
Ia menambahkan bahwa Estonia yang memiliki populasi sekitar 1,3 juta jiwa, telah menjadi anggota Uni Eropa selama lebih dari 20 tahun, sehingga memiliki posisi strategis sebagai pintu masuk ke pasar Eropa bagi pelaku usaha Indonesia, dan sebaliknya.
Sementara itu, Wakil Ketua Kadin Estonia, Oliver Väärtnõu, menyatakan bahwa sejumlah perusahaan Estonia telah menjalin kerja sama dengan perusahaan digital Indonesia.
“Jadi bagi kita ini adalah langkah yang sangat besar dalam kerja sama dengan Indonesia dan mencari mitra dan delegasi untuk datang ke Estonia. Semua orang ingin belajar lebih banyak tentang Indonesia. Delegasi kami akan berada di sini seminggu, mencari kesempatan yang konkret,” kata Oliver.
Ia juga menambahkan bahwa beberapa pengusaha Estonia telah berinvestasi di sektor properti di Bali, dan kini mereka mencari mitra serta peluang baru.
“Indonesia adalah sebuah pasar yang sangat menarik, cepat dikembangkan, sangat agile, yang pasti sangat menarik bagi para pengusaha Estonia,” pungkasnya. (rpi)