- IST
Bangkrut Tapi Masih Beroperasi: Skandal Daging Babi Chuming Rugikan Investor AS
Jakarta, tvOnenews.com - Sebuah kasus unik dan mengejutkan menimpa perusahaan pengolahan daging babi asal China, Dalian Chuming Meat Processing.
Meskipun telah dinyatakan bangkrut dan dilikuidasi oleh pengadilan China pada 2021, perusahaan ini masih ditemukan beroperasi dan menjual produk di pasar lokal.
Alan Hill, pensiunan eksekutif Apple asal Amerika Serikat yang berinvestasi sebesar 100.000 dolar AS di perusahaan tersebut melalui Energroup Holdings, merasa dirugikan. Ia berharap uang itu bisa menjadi warisan bagi anak-anaknya, namun kenyataan berbicara lain. "Saya merasa ditipu," ujarnya.
Chuming sempat dikenal luas karena memasok daging babi ke ritel besar seperti Walmart. Perusahaan juga tercatat meraih laba hingga 2016, meskipun tidak pernah membagikan dividen kepada para pemegang saham.
Chuming Masih Produksi Setelah Dinyatakan Bangkrut
Kejutan terjadi pada pertengahan 2024 ketika Hill dan para pemegang saham lainnya mengetahui dari dokumen otoritas pengawas pangan China bahwa Chuming lolos inspeksi kesehatan dan keamanan pangan, dan produk bermerek Chuming masih beredar di pasaran. Bahkan, foto-foto yang dikaji Reuters menunjukkan produk tersebut dikemas sejak Mei 2024 dan dijual hingga November.
Investigasi di lapangan menemukan adanya pabrik aktif di alamat lama Chuming di Dalian. Pabrik tersebut menggunakan nama baru, Dalian Chengsan Chuming Food Processing, namun tetap menampilkan logo Chuming. Pihak perusahaan tidak menanggapi pertanyaan soal keterkaitan dengan entitas sebelumnya.
Celah Hukum dan Dugaan Kebangkrutan Palsu
Sejumlah investor menuding Chuming menyalahgunakan proses kepailitan. Perusahaan diduga tidak meminta persetujuan pemegang saham saat mengajukan kebangkrutan, menolak membuka laporan keuangan, dan tetap beroperasi setelah dinyatakan likuidasi. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai transparansi dan penegakan hukum di China.
Hill dan sejumlah investor sempat memenangkan gugatan atas dugaan transfer aset ilegal oleh eksekutif Chuming di Nevada, AS, pada tahun 2018. Namun, mereka gagal mendapatkan keadilan melalui sistem hukum di China.
Kebangkrutan di China Meningkat, Praktik Curang Dikhawatirkan
Menurut Mahkamah Agung China, jumlah kasus kebangkrutan melonjak dari 10.132 pada 2020 menjadi 30.000 pada 2023. Meski tak diketahui berapa yang tergolong palsu, sejumlah pengacara menyebut tren kebangkrutan palsu meningkat seiring perlambatan ekonomi dan krisis properti.