news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi Bitcoin.
Sumber :
  • tvOnenews.com/Wildan Mustofa

Saat Ekonomi Global Bergejolak, Kripto Makin Digadang Jadi Alternatif Investasi Baru: Tapi Gunakan Dana Dingin

Ketidakpastian ekonomi mendorong investor untuk mencari alternatif investasi yang dinilai lebih fleksibel dan adaptif terhadap dinamika pasar, yakni dengan memilif kripto sebagai diversifikasi.
Sabtu, 12 April 2025 - 22:34 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Kripto, khususnya Bitcoin, digadang menjadi alternatif yang kian menjanjikan di tengah gejolak ekonomi global yang dipicu oleh kebijakan tarif baru Amerika Serikat.

Pasalnya, ketidakpastian ekonomi disebut mendorong pemain pasar untuk mencari alternatif investasi yang dinilai lebih fleksibel dan adaptif terhadap dinamika pasar.

Chief Technology Officer Indodax, William Sutanto, menyatakan bahwa kripto menjadi alternatif yang semakin diminati di tengah volatilitas pasar.

“Volatilitas bukan sekadar risiko, melainkan celah strategis bagi investor yang memahami arah pergerakan pasar,” ujarnya dalam keterangan tertulis dari Jakarta, Sabtu (12/4/2025).

Ia menjelaskan bahwa kebijakan tarif terbaru dari pemerintah AS terhadap sejumlah mitra dagang utama telah menimbulkan efek berantai, termasuk di pasar saham dan aset kripto.

Menurut William, kondisi ini menegaskan kembali pentingnya diversifikasi portofolio, termasuk melalui aset digital seperti Bitcoin.

William menambahkan bahwa meskipun kripto memiliki tingkat volatilitas tinggi, Bitcoin telah membuktikan dirinya sebagai aset yang tangguh dan bahkan mulai digunakan sebagai lindung nilai oleh negara-negara maju.

“Bitcoin memiliki fundamental yang berbeda dengan aset keuangan konvensional. Justru di tengah ketidakpastian global, aset kripto seperti Bitcoin bisa menjadi alternatif diversifikasi investasi,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa banyak investor kawakan memanfaatkan fluktuasi harga kripto untuk masuk di level harga yang rendah dan mengambil posisi investasi jangka panjang yang lebih menguntungkan.

Dalam sepekan terakhir, William mencatat adanya lonjakan volume transaksi kripto hingga 30–50 persen, terutama saat harga pasar terkoreksi.

Hal ini menunjukkan bahwa banyak investor memanfaatkan momentum tersebut untuk memperkuat portofolio mereka.

William juga menyinggung laporan dari lembaga riset kripto global yang menempatkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat adopsi kripto tertinggi ketiga di dunia.

Dengan total investor kripto yang telah mencapai 22,9 juta orang per 2024, ia menilai masa depan industri kripto di Indonesia sangat menjanjikan.

“Minat masyarakat Indonesia terhadap kripto sangat tinggi. Kami percaya, dengan kolaborasi antara regulator, pelaku industri, dan edukasi yang masif, Indonesia bisa menjadi pusat pertumbuhan kripto di Asia Tenggara,” ungkapnya.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral