news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Pekerja melintas di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/3/2025)..
Sumber :
  • Antara

IHSG Ditutup Menguat Tipis di Tengah Tensi Perdagangan AS-China

IHSG ditutup menguat tipis 0,13% ke level 6.262,22 pada Jumat (11/4) di tengah tensi dagang AS-China. Sektor barang baku memimpin penguatan.
Jumat, 11 April 2025 - 18:00 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis pada akhir perdagangan Jumat (11/4), naik sebesar 8,20 poin atau 0,13 persen ke level 6.262,22. 

Penguatan ini terjadi meskipun ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China masih membayangi sentimen pasar global.

Sementara itu, indeks LQ45 justru terkoreksi tipis sebesar 0,41 poin atau 0,06 persen ke posisi 706,70. Pasar masih dihantui kekhawatiran terhadap dampak perang tarif antara dua raksasa ekonomi dunia yang belum menemukan titik terang.

Tensi Perang Dagang Masih Jadi Bayang-bayang

Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, meski ada penangguhan tarif selama 90 hari, pasar tetap waspada. Tarif kumulatif barang dari China ke AS telah menyentuh 145 persen, sedangkan China membalas dengan tarif 84 persen terhadap barang asal AS.

Kabar bahwa China menyiapkan balasan tambahan terhadap perusahaan-perusahaan asal AS turut meningkatkan kekhawatiran akan prospek ekonomi global.

Pemerintah Indonesia Siapkan Langkah Protektif

Menanggapi kondisi tersebut, pemerintah Indonesia membuka wacana revisi kebijakan perpajakan untuk mendukung aksi korporasi seperti merger dan akuisisi. Upaya ini dimaksudkan untuk menjaga iklim usaha tetap kondusif di tengah tekanan global.

IHSG Bertahan di Zona Hijau Hingga Penutupan

IHSG sempat dibuka melemah namun berhasil berbalik arah ke zona positif hingga akhir sesi kedua perdagangan. Secara sektoral, penguatan dipimpin oleh sektor barang baku yang naik 2,87 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik (1,27 persen) dan energi (0,77 persen).

Sementara itu, sektor barang konsumen primer mencatatkan penurunan terbesar sebesar 1,32 persen, disusul sektor barang konsumen non primer (-0,70 persen) dan properti (-0,30 persen).

Saham Aktif dan Perdagangan

Saham-saham yang mencatat penguatan signifikan meliputi CSIS, TCID, KOBX, MREI, dan OBAT. Sedangkan yang mengalami pelemahan terbesar adalah FITT, DNAR, CSAP, SHIP, dan TAXI.

Volume perdagangan tercatat sebanyak 13,38 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp10,69 triliun. Total frekuensi mencapai 1.012.210 kali transaksi. Ada 309 saham yang menguat, 259 saham melemah, dan 226 saham stagnan.

Bursa Asia Bergerak Campuran

Penutupan bursa Asia menunjukkan pergerakan bervariasi. Indeks Nikkei anjlok 2,96 persen, indeks Shanghai menguat 0,45 persen, indeks Kuala Lumpur turun 0,57 persen, dan indeks Straits Times melemah 2,14 persen. (ant/nsp)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral