- PT ADM
Saham Toyota Anjlok! Merger dengan Daihatsu Tak Mampu Redam Kekhawatiran Investor
Jakarta, tvOnenews.com - Saham Toyota Motor Corporation (7203.T) mengalami penurunan yang sangat signifikan.
Melansir dari Bursa Efek Tokyo, penurunan mencapai 5,2% pada 3 April 2025, ditutup di angka ¥2.518 per saham.
Tekanan di pasar saham mencerminkan kekhawatiran investor terhadap kondisi industri otomotif global dan strategi ekspansi Toyota di tengah tantangan ekonomi.
Di pasar AS, saham Toyota (kode TM) juga mengalami tekanan. Pada 2 April 2025, saham perusahaan ini ditutup di $177,31 dan kembali turun 2,71% dalam perdagangan setelah jam kerja, menyentuh $172,50.
Penurunan ini menunjukkan adanya ketidakpastian di kalangan investor terkait prospek bisnis Toyota di masa mendatang.
Daihatsu Resmi Bergabung, Namun Tak Cukup Dorong Kepercayaan Pasar
Di tengah gejolak pasar, Toyota mengumumkan langkah besar dengan mengambil alih Daihatsu secara penuh.
Meskipun Daihatsu telah menjadi anak perusahaan Toyota sejak 2016, merger penuh ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan memperluas jangkauan pasar kendaraan kecil di Asia.
Namun, berita ini tampaknya tidak cukup untuk meningkatkan optimisme investor. Pasar masih mempertanyakan apakah penggabungan penuh dengan Daihatsu akan memberikan keuntungan jangka panjang bagi Toyota di tengah ketatnya persaingan industri otomotif.
Efek Domino ke Sektor Otomotif Jepang
Anjloknya saham Toyota juga berdampak pada saham produsen otomotif Jepang lainnya. Honda dan Nissan ikut mengalami penurunan masing-masing sebesar 4,8% dan 3,9%.
Para analis memperkirakan bahwa kondisi ini mencerminkan ketidakpastian di industri otomotif yang menghadapi tantangan produksi, inovasi, dan perubahan permintaan pasar.
Dengan situasi yang masih dinamis, apakah Toyota mampu bangkit dari tekanan ini? Hanya waktu yang bisa menjawabnya. Para investor kini menanti langkah selanjutnya dari Toyota dalam menghadapi tantangan industri otomotif global. (nsp)