- ANTARA
Elon Musk Guyur Miliaran Dukung Schimel, Pemilu Wisconsin Berubah Jadi Politik Uang?
Musk secara terbuka menawarkan uang kepada siapa saja yang mau mendukung Schimel. Strategi politik atau sekadar aksi seorang miliarder yang bosan, publik kini dibuat geleng-geleng kepala.
Demokrasi Runtuh, Kapitalisme Berjaya
Tak butuh waktu lama, aksi Musk ini memicu gelombang kritik tajam. Banyak pihak menilai bahwa Musk sedang berusaha "membeli" kekuasaan di Mahkamah Agung Wisconsin, yang keputusannya bisa berdampak pada isu-isu penting seperti hak aborsi, pembagian distrik politik, dan hak-hak buruh.
Namun, pendukung Schimel membela langkah Musk. Mereka berpendapat bahwa ini hanyalah strategi untuk melawan pengaruh George Soros, miliarder liberal yang juga dikenal sering mendukung kandidat progresif seperti Susan Crawford.
Meski demikian, banyak pengamat politik khawatir bahwa tindakan Musk bisa menjadi preseden buruk bagi demokrasi Amerika. Jika miliarder bisa "membeli" hakim dengan membanjiri pemilu dengan uang, maka suara rakyat tak lebih dari formalitas belaka.
Kesimpulan, Pemilu atau Perdagangan Jabatan
Elon Musk kembali membuktikan bahwa kekayaan mampu membentuk realitas politik sesuai keinginannya. Pemilu Wisconsin tahun ini bukan lagi sekadar ajang demokrasi, melainkan telah berubah menjadi pertarungan uang besar-besaran.
Dengan Musk sebagai dalangnya, kemenangan kini bukan lagi soal suara rakyat, melainkan siapa yang berani membayar lebih mahal. (nsp)