- tvOnenews.com/Wildan M.
THR Datang! Emas Batangan atau Investasi, Mana yang Lebih Menguntungkan?
Jakarta, tvOnenews.com - Hari yang dinanti akhirnya tiba. Setelah bekerja selama satu tahun penuh, seseorang menerima Tunjangan Hari Raya (THR) sebagai bentuk apresiasi dari perusahaan atau instansi tempatnya bekerja.
Uang tambahan ini membawa perasaan lega dan bahagia, membayangkan berbagai kebutuhan yang bisa terpenuhi, mulai dari membeli pakaian baru, menyiapkan hidangan spesial, hingga berbagi dengan keluarga.
Namun, di tengah euforia tersebut, muncul pertanyaan yang sering terlupakan: bagaimana cara mengelola THR agar tidak sekadar habis begitu saja?
Dari sekian banyak pilihan, dua opsi yang sering dipertimbangkan adalah membeli emas batangan atau menginvestasikannya dalam instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksadana, atau Surat Berharga Negara (SBN). Lalu, mana yang lebih cerdas? Mari kita bandingkan.
Emas Batangan: Simpanan Aman, Tapi...
Keunggulan Emas:
-
Aset safe haven, cenderung bertahan bahkan saat krisis ekonomi.
-
Likuiditas tinggi, bisa dijual kapan saja sesuai harga pasar.
-
Terhindar dari inflasi, dalam jangka panjang harga emas cenderung naik.
Risiko Emas:
-
Tidak memberikan passive income karena tidak menghasilkan bunga atau dividen.
-
Harga fluktuatif, bisa stagnan atau turun dalam jangka pendek.
-
Ada biaya cetak dan penyimpanan jika dalam bentuk fisik.
Emas cocok bagi mereka yang ingin menyimpan kekayaan dengan risiko rendah dan sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi.
Investasi: Risiko Ada, Tapi Keuntungan Menggiurkan
Jenis-jenis Investasi:
-
Saham: Potensi keuntungan besar dengan risiko tinggi, cocok untuk jangka panjang.
-
Obligasi & SBN: Pendapatan stabil dengan risiko lebih rendah dibanding saham.
-
Reksadana: Dikelola profesional, cocok untuk yang ingin diversifikasi investasi.
Keuntungan Investasi:
-
Potensi return lebih tinggi dibanding emas.
-
Passive income melalui dividen saham, kupon obligasi, dan imbal hasil SBN.
-
Bisa dimulai dengan modal kecil, tidak perlu langsung membeli dalam jumlah besar seperti emas.
Risiko Investasi:
-
Fluktuasi harga, saham bisa mengalami penurunan tajam.
-
Membutuhkan pemahaman untuk memilih instrumen yang tepat.
-
Tidak semua instrumen likuid, beberapa perlu waktu untuk dicairkan.
Jika ingin keamanan dan tidak terlalu pusing, emas bisa menjadi pilihan. Namun, jika ingin aset berkembang dengan optimal, kombinasi investasi bisa lebih menguntungkan.
Strategi yang dapat dilakukan adal mendiversifikasi dengan mengalokasikan sebagian dana ke emas untuk keamanan dan sebagian ke investasi agar uang THR tumbuh lebih cepat. Dengan strategi ini, stabilitas dan pertumbuhan aset dapat dicapai secara seimbang. (nsp)