Article Article
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie.
Sumber :
  • tvOnenews.com/Julio Tri Saputra

Kadin Bersiap: Dari Pertanian hingga Tenaga Kerja Migran, Siap Dongkrak Ekonomi Nasional!

Kadin membahas pertanian, tenaga kerja migran, dan hilirisasi dalam pertemuan dengan Luhut. Fokus pada solusi konkret untuk ekonomi nasional dan dunia usaha.
Selasa, 25 Maret 2025 - 12:43 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Dalam pertemuan strategis bersama Kepala Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menegaskan komitmennya dalam menggerakkan perekonomian nasional. 

Diskusi yang berlangsung intens ini membahas berbagai aspek penting, mulai dari pertanian, tenaga kerja migran, hingga investasi dan hilirisasi.

Salah satu poin utama dalam pertemuan tersebut adalah sektor pertanian. Menurut Kadin, program Makanan Bergizi Gratis (MBG) memang menjadi solusi di hilir, tetapi penguatan sektor hulu juga tak kalah penting. 

Fokus utama adalah pada komoditas strategis seperti jagung dan padi. Untuk itu, Kadin akan menyiapkan prototipe atau pilot project pada 17 Agustus mendatang guna memperkuat ketahanan pangan nasional.

Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie menegaskan bahwa langkah ini sangat penting untuk memastikan keberlanjutan sektor pertanian di Indonesia. 

"Ujungnya memang MBG, tapi hulunya juga penting, mengenai jagung dan padi. Nah, di sini, Kadin akan menyiapkan prototipe atau pilot project pada 17 Agustus. Hal ini telah didiskusikan panjang lebar dengan beliau," ujarnya.

Selain pertanian, Kadin juga menyoroti pentingnya tenaga kerja migran dalam mendulang devisa negara. Namun, perlu ada peningkatan kualitas tenaga kerja agar tidak hanya terjebak dalam pekerjaan domestik semata. 

Diperlukan strategi agar pekerja migran Indonesia lebih skillful dan mampu bersaing di sektor yang lebih profesional.

Menurut data yang dibahas dalam pertemuan tersebut, kebutuhan tenaga kerja di Indonesia mencapai sekitar 5% dari total populasi, atau sekitar satu juta orang per tahun. 

Tantangannya kini adalah bagaimana memastikan tenaga kerja bisa berkembang, baik di sektor formal maupun informal, agar mampu menghadapi dinamika ekonomi global yang terus berubah.

"Kami juga tidak lupa bahwa salah satu yang bisa menghasilkan devisa cukup cepat adalah tenaga kerja migran. Cuma mesti naik kelas, bukan hanya untuk pekerja domestik, tetapi juga pekerja yang lebih skillful," kata Anindya Bakrie dalam pertemuan tersebut.

Dunia Usaha Bertahan di "Survival Mode"

Kadin juga menyoroti perubahan geopolitik dan geoekonomi yang berdampak langsung pada dunia usaha di dalam negeri. Banyak pelaku usaha yang saat ini berada dalam mode bertahan atau "survival mode," sambil mencari strategi terbaik untuk menghadapi situasi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil.

Dalam diskusi, berbagai masukan terkait investasi dan hilirisasi turut dibahas, termasuk soal kepastian hukum dalam perizinan, pertanahan, hingga pengolahan sumber daya alam. 

Hilirisasi bukan hanya pada sektor nikel, tetapi juga perlu diperluas ke industri lain, seperti solar panel dan sektor energi terbarukan lainnya.

"Dengan adanya perubahan geopolitik dan geoekonomi, banyak hal yang harus kita sikapi di dalam negeri ini," tambah Anindya Bakrie.

Pada akhirnya, Kadin menegaskan bahwa dunia usaha harus terus bergerak. Kemitraan strategis dengan pemerintah menjadi kunci dalam menghadapi tantangan global dan menjaga stabilitas ekonomi nasional. 

Diskusi ini diharapkan berlanjut setelah Lebaran agar dapat menghasilkan langkah-langkah konkret yang bermanfaat bagi dunia usaha dan perekonomian Indonesia.

"Kami optimis! Dunia usaha harus tetap berjalan, dan Kadin siap mendukung setiap langkah strategis untuk membangkitkan ekonomi nasional," tegas Anindya Bakrie. (nsp)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

02:15
04:49
05:39
02:41
00:50
04:19

Viral