Kim Soo Hyun, Aktor Termahal Korea Selatan dengan Bayaran Rp5,7 M Per Episode Kini Tersandung Kasus

Popularitasnya semakin meningkat berkat drama Moon Embracing the Sun (2012), It's Okay to Not Be Okay (2020), dan Queen of Tears (2024). Setiap proyek yang dibintanginya selalu mencatat rating tinggi, menunjukkan daya tarik komersial yang konsisten di kalangan penonton lokal maupun internasional.

2. Sukses Komersial di Film dan Drama

Tak hanya di dunia drama, Kim Soo Hyun juga sukses di layar lebar. Melansir dari Naver, film Secretly, Greatly (2013), di mana ia berperan sebagai mata-mata Korea Utara, mencatat lebih dari 7 juta penonton di Korea Selatan dan menjadi salah satu film terlaris tahun itu.

Melansir dari Soompi, pada tahun 2024, drama Queen of Tears yang dibintanginya bersama Kim Ji Won mencatat rating tinggi dan sukses besar di pasar internasional. Kesuksesan drama ini turut mendongkrak bayaran Kim Soo Hyun, menjadikannya aktor dengan daya tarik komersial yang tak tertandingi.

3. Pengakuan Industri dan Kritikus

Kim Soo Hyun juga mendapatkan banyak penghargaan bergengsi sepanjang karirnya. Melansir dari Naver, ia telah memenangkan berbagai penghargaan seperti Baeksang Arts Awards dan Grand Bell Awards atas kemampuan aktingnya yang luar biasa.

Melansir dari Dispatch Korea, dalam It's Okay to Not Be Okay (2020), Kim Soo Hyun dipuji karena berhasil membawakan karakter Moon Kang Tae yang kompleks dan penuh luka batin dengan emosi yang mendalam. Pengakuan dari kritikus dan sesama aktor ini semakin memperkuat reputasinya sebagai salah satu aktor terbaik di Korea Selatan.

Kontroversi dengan Mendiang Kim Sae Ron

Meski di puncak karier, Kim Soo Hyun tak lepas dari kontroversi. Melansir dari Dispatch Korea, rumor muncul setelah seorang individu yang mengaku sebagai bibi Kim Sae Ron mengklaim bahwa Kim Soo Hyun dan Kim Sae Ron menjalin hubungan asmara selama enam tahun sebelum kematian tragis Kim Sae Ron pada Februari 2025.

Tudingan ini juga menyeret nama agensi Kim Soo Hyun, Gold Medalist, yang dikabarkan menuntut Kim Sae Ron untuk membayar 13 juta dolar AS (sekitar Rp200 miliar) terkait dugaan pelanggaran kontrak sebelum kematiannya.