- Pixabay
Pemerintah Impor 3.000 Sapi Perah Australia, Dorong Swasembada Susu Nasional
Jakarta, tvOnenews.com – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkapkan bahwa saat ini ada sekitar 3.000 sapi perah impor dari Australia telah masuk ke Indonesia.
Dia menyebutkan ke depan ada sapi-sapi perah impor dari negara-negara lain juga akan masuk. Misalnya, dari Brasil, Vietnam, Denmark, dan Belanda, untuk memenuhi kebutuhan susu dalam negeri.
"Kalau tidak salah ada 3.000-an (sapi dari) Australia," kata Wamentan menjawab pertanyaan wartawan saat dia ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/3).
Menurut dia, untuk sapi dari Brasil belum masuk tetapi izinnya sudah ada. "Kalau dari Brasil belum, kita lagi nunggu dari Brasil. Aturannya sih sudah bisa, kita lagi nunggu saja realisasinya," katanya.
Sudaryono menyebutkan pemerintah menargetkan ada sekitar 200.000 ekor sapi perah yang bakal diimpor dari luar negeri hingga akhir 2025.
"Targetnya sih 200.000. Kita menuju ke sana ya. Kita berdoalah. Kita berharap investasi ini kita juga harus benar-benar membantu investor untuk perizinan maupun lahan dan lain-lainnya juga harus jalan,” kata Wamentan.
Seiring dengan kedatangan sapi-sapi perah impor, Wamentan memastikan pemerintah juga berupaya memaksimalkan seluruh susu yang diperah dari sapi-sapi dalam negeri terserap, terutama untuk masuk dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Kami lagi mendorong bagaimana industri susu yang existing mendapatkan porsi untuk Makan Bergizi Gratis. Yang existing sudah ada di Baturaden, di Bogor, Puncak, dan lain-lain itu bisa diserap untuk makan bergizi," katanya.
Langkah itu, Sudaryono menyebutkan, bertujuan untuk memantik para pelaku usaha, terutama yang bergerak di industri susu bahwa Makan Bergizi Gratis dapat menjadi peluang pasar baru (emerging market) untuk berinvestasi.
Sudaryono juga menekankan kembali tujuan pemerintah untuk memperkecil jarak (gap) antara produksi susu yang dihasilkan dari dalam negeri dan luar negeri.
"Kami ingin bagaimana gap (jarak) antara impor dan industri dalam negeri (terus diperkecil). Kami gak antiimpor, tetapi kami berusaha untuk bisa swasembada, bisa memenuhi kebutuhan susu kita," katanya.
Apalagi pemerintah ada makan bergizi dan susu sumber protein yang baik untuk anak-anak dan buat semua.