news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Dorong Hilirisasi di Sektor Migas, Waketum Kadin Saleh Husin; Harga Gas Kita Lebih Mahal dari Negara Pesaing.
Sumber :
  • istimewa

Dorong Hilirisasi di Sektor Migas, Waketum Kadin Saleh Husin; Harga Gas Kita Lebih Mahal dari Negara Pesaing

Waketum Kadin Indonesia Saleh Husin mengeluhkan harga gas di Indonesia yang lebih mahal dari negara - negara tetangga seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia.
Jumat, 21 Februari 2025 - 21:39 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvonenews.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong upaya hilirisasi di sektor minyak dan gas bumi, terutama untuk bisa menekan harga energi di dalam negeri. Meski memiliki cadangan gas yang melimpah, harga gas di Indonesia ternyata lebih mahal dibandingkan dengan negara tetangga yang menjadi pesaing.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Perindustrian Saleh Husin menjadi salah satu pembicara dalam forum dialog Tekagama Forum Gas & Petrokimia dengan judul "Akselerasi Hilirisasi Gas untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional", di gedung Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta, Jumat (21/2/2025).

Saleh Husin menjelaskan, terdapat sejumlah persoalan yang menghambat dunia usaha terkait dengan hilirisasi minyak dan gas bumi. “Pertama, harga energi gas kita masih mahal jika dibandingkan dengan negara negara pesaing kita disekitar kawasan seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia,” jelasnya.

Tingginya harga energi gas ini, menurut Saleh, membuat dunia usaha di Indonesia menjadi sulit bersaing dengan negara - negara tetangga, yang justru memiliki keunggulan harga energ yang lebih kompetitif.

Selanjutnya, persoalan kedua adalah bahan baku industri kadang sulit didapat akibat kebijakan ego sektoral. Bahkan, jika pada akhirnya bahan baku berhasil  didapat, menurut Saleh, harganya sudah tidak ekonomis lagi.

Persoalan Ketiga , menurut Saleh, adalah logistic cost (biaya logistik) di Indonesia yang masih terbilang mahal. Dia menyarankan agar sektor industri penerima HGBT (Harga Gas Bumi Tertentu) atau insentif harga agar diperluas sehingga produknya dapat bersaing di pasar global.

"Serta keempat adanya kepastian berusaha dikarenakan peraturan yang berubah ubah. Semua ini kami sampaikan sebagai sebuah pemikiran ilmiah demi cintanya kepada Tanah Air agar target 8 persen yang diinginkan Bapak Presiden Prabowo dapat tercapai," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Saleh Husin.

Potensi Hilirisasi

Dalam paparannya bertema "Atmosfir dan Dukungan Dunia Usaha untuk Percepatan Hilirisasi Gas Alam", Saleh menyampaikan bahwa Indonesia sebenarnya memiliki cadangan gas melimpah sebesar 142,72 TSCF (trilion standard cubic feet).

Namun, yang baru dimanfaatkan baru sebesar 5, 494 BBTUB, dimana 68,2 persen dari jumlah tersebut digunakan untuk konsumsi dalam negeri dan 31,8 persen untuk pasar ekspor. Meski telah mengekspor gas, menurut Saleh, produksi energi dari gas alam baru sebesar 10,1 persen. Sedangkan mayoritas yakni 71 persen berasal dari energi batu bara.

Oleh sebab itu, menurut Mantan Ketua MWA (Majelis Wali Amanat) UI ini, potensi hilirisari minyak dan gas bumi masih sangat terbuka lebar. Dari gas alam dapat dihilirisasi menjadi LNG, amoniak, CO2 dan methanol yang di hulu.

Sedangkan untuk turunannyamasih bisa dihilirisasi ke bawah menjadi urea, amonium nitrat, soda ask, DME, acetic acid, biodiesel dan terus di-downstream menjadi melamine, NPK, fuel dan lain lain sesuai produk industri yang akan dikembangkan.

Saleh menambahkan untuk itu kehadiran pemerintah sangat dibutuhkan. Agar keinginan Bapak Presiden Prabowo Subianto guna mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen, maka industri di Tanah Air harus tumbuh dan berkembang dan konstribusi terhadap PDB harus minimal 29 persen.

Selain menjadi pembicara dalam forum dialog, Saleh Husin juga menyampaikan buku Hilirisasi Sawit , Cegah Midle Income Trap kepada Rektor UGM Prof. Ova Emelia di sela kegiatan tersebut.

Forum dialog Tekagama Forum Gas & Petrokimia sendiri digelar oleh Alumni Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (Tekagama) bersama Persatuan Insinyur Indinesia (PII).

Berbagai tokoh penting dari berbagai pemangku kepentingan hadir memberikan masukan dan gagasan serta solusi guna hilirisasi industri petrokimia dalam negeri bisa tumbuh berkembang . (hsb)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

02:27
01:10
06:16
06:12
05:12
11:20

Viral