news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Eks Pramugari Garuda bernama Agestia, menyampaikan keluh kesahnya kepada Komisi VI DPR RI..
Sumber :
  • Dok. DPR RI

Curhatan Pilu Eks Pramugari Garuda Indonesia ke DPR, Adukan Janji Manis Maskapai yang Pecat 700 Kru Kabin saat Covid-19

Mewakili 700 kru kabin Garuda yang dipecat saat pandemi Covid-19, eks pramugari cantik ini pertanyakan nasib mereka yang sempat dijanjikan untuk dipanggil lagi.
Jumat, 21 Februari 2025 - 15:31 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Komisi VI DPR RI belum lama ini menerima aduan dari sejumlah mantan pramugari dan pramugara Garuda yang sempat dipecat saat masa Covid-19.

Mewakili ratusan pegawai yang dipecat saat itu, mereka mengeluhkan nasib setelah diberhentikan dan dijanjikan akan dipanggil kembali bekerja ke maskapai Garuda Indonesia

Namun, janji tersebut sampai saat ini malah belum ada kepastian. Nasib ratusan pramugari itu semakin tak jelas kala mereka merasa diabaikan oleh maskapai lantaran Garuda Indonesia membuka perekrutan baru untuk fresh graduate.

Berdasarkan laporan rapat dengar pendapat umum (RDPU) pada Selasa, 18 Februari 2024 itu, diketahui bahwa jumlah eks kru kabin yang diberhentikan dan dijanjikan akan direkrut kembali mencapai 700 orang.

Perwakilan eks pramugari Garuda Indonesia, Agestia, mengungkapkan oa dan rekan-rekannya berharap ada kejelasan atas nasib mereka yang hingga kini masih menggantung.

"Kami sangat ingin kembali ke perusahaan kami (dulu), walaupun kami sangat tahu diri bahwa itu hak perusahaan untuk merekrut orang baru atau meng-hire kami lagi. Cuma kami ingin menanyakan, kenapa dari pihak Garuda Indonesia malah memilih orang yang tidak berpengalaman, daripada memanggil kami?" curhat Agestia di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, dikutip Jumat (21/2/2025).

Agestia dan rekan-rekannya mempertanyakan keputusan Garuda Indonesia yang lebih memilih merekrut pramugari dan pramugara baru tanpa pengalaman.

Ia menyayangkan keputusan itu lantaran tidak sesuai dengan janji manajemen dahulu saat mereka dipecat.

"Sedangkan sebelumnya kami sudah dijanjikan secara verbal, oleh manajemen kami pada saat pemutusan hubungan kerja (PHK), bahwa kami akan dipanggi lagi," ucapnya.

Agestia mengakui memang tidak memiliki bukti tertulis atau rekaman terkait janji tersebut.

Namun, ia dan ratusan pegawai lainnya tetap berharap ada itikad baik dari manajemen Garuda Indonesia untuk merealisasikan janji tersebut.

Lebih lanjut, Agestia menegaskan bahwa masalah utama bukanlah soal gaji.

Bahkan ketika masih bekerja, gaji pokok yang mereka terima hanya setara dengan UMR.

"Bahkan, saat bergabung pada tahun 2018 kami menggunakan biaya sendiri saat mengikuti training, jadi kami membayar training bukan dengan uang perusahaan," tutur Agetia dengan suara bergetar.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral